Tugumalang.id – Pada tahun 2020, Industri Kecil Menengah (IKM) di Kabupaten Malang sempat mengalami kemerosotan omzet sebesar 40 persen akibat pandemi COVID-19. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang, Agung Purwanto.
“Pandemi berdampak hingga 40 persen ke IKM di Kabupaten Malang. Khususnya di tahun 2020 kemarin ini sangat tinggi sekali,” ungkapnya.
Namun, dia juga menyatakan bahwa di tahun 2021 kondisi IKM di Kabupaten Malang sudah mulai kembali bergeliat. “Di tahun 2021 mulai bergeliat lagi. Semoga di tahun 2022 lebih bagus lagi, meskipun ini ada omicron yang mulai masuk,” ucapnya.
Saat ini, ada kenaikan tren ekspor dari IKM Kabupaten Malang. Agung melihat ini sebagai pertanda perekonomian telah membaik.
Dia juga mengungkapkan bahwa saat ini para pelaku IKM mulai sadar akan legalitas. Mereka sudah mulai mengerti bahwa konsumen lebih memilih membeli produk yang jelas perizinan dan kehalalannya.
“IKM kami ini sudah mulai sadar akan tuntutan zaman. Kami selalu mewadahi dan memfasilitasi IKM terkait legalitas. Kami ada program sosialisasi dan kami akan bimbing hingga legalitasnya tercukupi semua,” ujar Agung.
Untuk mendengar keluh kesah serta membantu 22.000 IKM di seluruh Kabupaten Malang, Agung mengungkapkan bahwa Disperindag telah membentuk koordinator wilayah (koorwil) di masing-masing kecamatan.
“Kami ada koorwil di masing-masing kecamatan. Koorwil di Singosari akan mewadahi semua IKM yang ada di sana, baik IKM makanan, kerajinan, batik, dan sebagainya,” jelas Agung.
“Dengan begitu, komunikasi antara IKM dan dinas bisa lebih cepat dan efektif,” pungkas Agung.
Reporter: Aisyah Nawangsari
Editor: Lizya Kristanti