Tugumalang.id – Dalam waktu dekat, sekolah tatap muka di Kota Malang akan segera diberlakukan. Rencananya, akan dilakukan mulai 15 April 2021 mendatang.
Keputusan ini diapresiasi oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf. Dia berkunjung ke Kota Malang melihat langsung persiapan sekolah tatap muka ini, pada Senin (12/4/2021) kemarin.
Dede berkata, sebaiknya sekolah tatap muka bisa dimulai setelah dipastikan semua guru mendapat vaksin. Meski memang dalam hal ini, pemerintah pusat juga sudah memberi sinyal positif sekolah kembali dibuka.
”Kalau dari pusatkan sudah boleh, itu Juli 2021 ya. Tapi saya harap, pastikan semua guru sudah dapat vaksin. Lalu, pastikan juga ada izin dari wali murid. Dan juga kesiapan disiplin prokesnya,” tuturnya.
Dede menambahkan, sekolah juga harus diwanti untuk tetap melakukan pembatasan kuota murid. Minimal 15 persen dan maksimal 50 persen dari total kapasitas. Juga yang penting dilakukan oleh sekolah adalah pendataan wali murid yang mungkin punya penyakit komorbid.
”Dari yang saya tanyakan tadi, itu sedang dalam pendataan. Jadi, orang tua murid juga harus didata apa punya riwayat penyakit komorbid atau tidak. Kakau ada, sebaiknya jangan ikut dulu (sekolah tatap muka),” imbaunya.
Dede pun sependapat bahwa sekolah tatap muka sudah saatnya kembali dibuka. Faktornya ada dua, selama ini siswa ternyata banyak menghabiskan waktu di rumah untuk bermain game online. ”Ada kuota diberikan itu ya habis untuk main game. Saya takut ini bakal berdampak panjang. Belum lagi, ada juga anak yang terpaksa ikut kerja bantu orang tua karena dampak pandemi,” katanya.
Dede menambahkan, hasil survey acaknya bahwa sebanyak 80 persen orang tua sepakat jika sekolah tatap mula kembali digelar. Rata-rata, orang tua mengaku mulai capek membagi waktu konsentrasi antara bekerja dan mendidik anak. ”Sisanya ada yang masih takut,” kata mantan aktor kawakan ini.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana, mengaku sudah punya skema khusus. Sekolah tatap muka untuk siswa SD kelas VI akan dimulai 15 April 2021. ”Lalu untuk kelas I sampai V dan SMP kelas VII dan VIII akan dimulai tanggal 19 April. Itu nanti gantian, misalnya hari ini kelas VII masuk, yang kelas VIII libur atau daring,” ujarnya mencontohkan.
Skema itu, kata Suwarjana, merupakan bagian dari penerapan pembatasan kuota sesuai prokes. Lalu, untuk izin wali murid, juga akan disosialisasikan.
Dengan kesiapan prokes ketat yang dipersiapkan. dia berharap semua wali murid mengizinkan. ”Nanti akan kita uji lagi selama 1-2 minggu, sambil terus dipantau. Kalau aman ya akan kita lanjutkan,” pungkasnya.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Lizya Kristanti