MALANG, Tugumalang.id – Bupati Malang, Sanusi, mengklaim bahwa capaian vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Malang merupakan yang tertinggi di Jawa Timur. Ia merinci saat ini target vaksinasi tahap pertama mencapai 351.791 dosis. Kemudian tahap kedua mencapai 71.169 dosis dan tahap ketiga mencapai 30.385 dosis.
“Capaian vaksinasi ini menempati posisi tertinggi dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur,” ujar Sanusi belum lama ini.
Hewan ternak yang menjadi sasaran vaksinasi PMK ini meliputi sapi perah, kambing, domba, kerbau, dan babi yang tersebar di 33 kecamatan di Kabupaten Malang. Sanusi menjelaskan bahwa wabah PMK yang menyerang beberapa wilayah di Indonesia pada tahun 2022 lalu juga cukup berdampak bagi peternak di Kabupaten Malang.
Baca Juga: Jelajah Desa Wisata, Bupati Sanusi Enjoy di Desa Wisata Mulyoagung
Kabupaten Malang merupakan salah satu daerah dengan potensi ternak yang besar di Provinsi Jawa Timur. Adanya wabah PMK membuat produksi produk pangan protein hewani sempat merosot. Bahkan, hingga saat ini, produksi susu masih belum pulih seperti semula.
“Setelah terjadi PMK kemarin, ini (produksi) mulai bergerak (meningkat). Tapi untuk produksi susu masih 50 persen dari produksi tahun sebelumnya (sebelum PMK),” kata Sanusi.
Sanusi menegaskan pihaknya akan memaksimalkan potensi hewan ternak yang ada di Kabupaten Malang. Salah satu upayanya adalah bersinergi dengan Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari.
Per 3 Juli 2023, populasi sapi perah di Kabupaten Malang tercatat berada di angka 83.781 ekor. Kemudian untuk populasi sapi perah tercatat sebanyak 246.998 ekor. Sementara untuk komodias ternak kecil tercatat sebanyak 292.067 ekor kambing, 39.681 ekor domba, dan 10.159 ekor babi.
Baca Juga: Sanusi Tantang ICMI Kabupaten Malang Berkontribusi Melebihi Kampus
“Dari berbagai upaya peningkatan produksi daging, telur, dan susu yang telah dilakukan, kami optimis komoditas pangan protein di Kabupaten Malang dapat memenuhi kebutuhan pasar di lingkup lokal, regional, hingga nasional,” pungkas Sanusi.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
Editor: Herlianto. A