Tugumalang.id – Kejadian bencana alam di Kota Batu terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Data terakhir pada tahun 2021 saja, tercatat ada 152 kejadian bencana terjadi. Meningkat tajam jika dibanding pada tahun 2022 yang terjadi bencana 114 kali.
Sebagai langkah antisipasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu bakal menambah kapasitas relawan hingga pengaktifan desa tangguh bencana. Langkah antisipasi ini akan disokong dengan APBD Tahun 2022 sebesar Rp 1 miliar.
Hal ini diungkapkan Kasi Pencegahan Kedaruratan Bencana BPBD Kota Batu, Gatot Nugroho. Nantinya, akan dibentuk desa tangguh bencana di empat desa yakni di Desa Torongrejo, Mojorejo, Pendem, dan Kelurahan Dadaprejo.
Lalu untuk peningkatan kemampuan relawan akan dilaksanakan di Kelurahan Pesanggrahan dan Desa Sidomulyo.
”Sedangkan untuk pemasangan rambu-rambu jalur evakuasi akan dipasang di Desa Bulukerto dan Sidomulyo,” ungkapnya, pada Selasa (11/1/2022).
Tak hanya itu, lanjut Gatot, pihaknya juga melakukan peningkatan kualitas relawan serta peralatan yang berkaitan dengan kebencanaan. Contohnya dengan menambah perangkat Early Warning System (EWS).
Saat ini, kata dia, sudah ada 10 EWS terpasang di sejumlah titik rawan longsor. Seperti di Dusun Brau, Gunungsari 2 unit, Dusun Lemahputih 1 unit, Desa Sumberbrantas 1 unit, dan Desa Tulungrejo 1 unit.
Sementara, 5 unit EWS baru yang telah dipasang berada di Desa Gunungsari 3 unit, Desa Punten 1 unit, dan Desa Sumber Brantas 1 unit.
“Untuk tahun ini kami akan pasang 1 unit EWS lagi di Desa Punten atau Gunungsari,” katanya.
Sementara itu, dari segi personil akan ditambah sebanyak 250 personil relawan kebencanaan di tiga kecamatan di Kota Batu. Untuk saat ini, sudah terdapat sekitar 650 personil yang masih aktif menjadi relawan di BPBD Kota Batu.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Lizya Kristanti