Tugumalang.id – Gelombang aksi Aremania dalam mencari keadilan terus digelorakan. Kali ini, Ribuan Aremania memadati jalanan depan Mako Satbrimob Batalyon B Pelopor Ampeldento, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Kamis (8/12/2022).
Ribuan massa meneriakkan Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan di depan Mako Brimob yang dijaga ketat aparat kepolisian dan anggota Brimob. Kedatangan mereka juga ditujukan untuk mempertanyakan perkembangan pengusutan kasus Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 nyawa.
Ribuan Aremania ini datang berkonvoi dengan rute Stadion Gajayana Kota Malang, Underpass Karanglo, Kabupaten Malang, Mako Brimob Malang dan berakhir di Polres Malang.
Terpantau aksi mereka sempat membuat jalur Underpass Karanglo lumpuh total selama 135 menit. Aksi itu disimbolkan sebagai kekecewaan atas lambannya penanganan Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 nyawa.
Mereka kemudian bergeser ke Mako Brimob Malang. Di sana, mereka meluapkan kekesalan atas lambannya pengusutan peristiwa 1 Oktober 2022 itu.
“Saudara saudaraku mati pak. 135 nyawa telah mati, tolong ingat itu. Usut Tuntas,” teriak salah satu Aremania di hadapan anggota Brimob dan aparat kepolisian yang berjaga di gerbang Mako Brimob Malang.
Tampak para anggota Brimob dan aparat kepolisian hanya bisa terdiam menyaksikan teriakan teriakan Aremania itu. Usai melakukan aksi di Mako Brimob, para Aremania kemudian bergeser menuju Polres Malang.
Kapolsek Pakis, AKP Moh Lutfi, yang melakukan pengamanan di Mako Brimob mengatakan bahwa pihaknya memaklumi aksi dan teriakan para Aremania itu. Dia menilai aksi itu berjalan cukup aman.
“Kami tidak mempermasalahkan teriakan itu, saya kira itu luapan emosi dari teman-teman Aremania. Kami dari Polsek Pakis maupun Mako Brimob tetap menerima dengan baik,” ucapnya.
Dia juga menjelaskan bahwa Aremania sempat mempertanyakan perkembangan kasus Tragedi Kanjuruhan.
“Kasus ini kan saat ini masih ditangani Dirpidum Polda Jatim. Kalau menurut saya Aremania melalui tim advokasinya juga menanyakan perkembangannya ke tim advokasinya,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A