Tugumalang.id – Gelombang aksi Aremania mencari keadilan korban Tragedi Kanjuruhan terus dikobarkan. Terbaru, ribuan Aremania melumpuhkan arus lalu lintas di jalur Underpass Karanglo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, selama 135 menit pada Kamis (8/12/2022).
“Negara ini butuh sesuatu yang heboh baru diperhatikan. Kalau kita diam saja, negara akan lalai seperti kasus lainnya. Itu kenyataannya,” kata Ambon Fanda, salah satu Aremania.
Menurutnya, penanganan kasus Tragedi Kanjuruhan masih jauh dari kata keadilan. Penetapan 6 tersangka dengan pasal kelalaian dinilai tak sebanding dengan 135 nyawa yang melayang usai aparat menembakkan gas air mata di Stadion Kanjuruhan.
“Bukankah dasar negara kita adalah Pancasila. Di mana, sila ke lima adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Bukankah itu jaminan. Lalu kenapa rakyat Malang harus memperjuangkan keadilan itu,” ujarnya.
Untuk itu, dia meminta Tragedi Kanjuruhan harus benar-benar diusut sampai tuntas. Dia juga meminta aparat penegak hukum mengadili semua pihak yang bersalah dalam Tragedi Kanjuruhan, termasuk Aremania yang terbukti bersalah.
“Jika Aremania ada yang menyebabkan kerusakan ya monggo diadili. Kami bicara usut tuntas enggak setengah-setengah. Habisi semuanya yang terlibat dalam kerusuhan itu, harus sikat habis. Engak ada yang dipilah-pilah. Aremania tidak akan melindungi siapa pun yang bersalah,” paparnya.
Ambon sebagai Aremania tak memungkiri bahwa aksi tersebut sengaja dilakukan untuk melumpuhkan arus lalu lintas. Meski begitu, dia juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat di Malang atas terganggunya akses perekonomian.
“Otomatis kami memang bikin macet, sedikit mengganggu perekonomian yang ada. Tentu kami mohon maaf. Tapi mohon empati nurani dibuka kembali, lihat apa yang terjadi di Kanjuruhan,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A