BATU, Tugumalang – Retribusi air untuk pelanggan niaga dan industri di Kota Batu, Jawa Timur diproyeksikan naik dalam waktu dekat. Ini seiring perkembangan pariwisata di Kota Batu selama beberapa tahun terakhir.
Dirut Perumdam Among Tirto Kota Batu Edy Sunaedi membenarkan proyeksi kenaikan retribusi kepada golongan pelanggan industrial ini. Proyeksinya mencapai 2,5 persen.
Pria yang akrab disapa Sokek ini mengatakan sektor yang terdampak kenaikan ini lebih pada hotel bintang empat hingga pabrik-pabrik skala besar.
Diketahui, tarif air golongan pelanggan niaga dan industri saat ini berada di angka terendah yaitu 1.880 per meter kubik dan tertinggi 3.760 per meter kubik.
”Nanti ketika ditingkatkan sebanyak 2,5 persen maka akan menjadi terendah 1.927 per meter kubik dan tertinggi 3.854 per meter kubik,” jelas Sokek dihubungi, Minggu (25/12/2022).
Namun, pihaknya tidak menaikkan tarif retribusi untuk golongan rumah tangga. Malah nantinya, golongan rumah tangga akam bertambah jadi lima golongan pada 2023 mendatang.
Penambahan golongan pelanggan rumah tangga ini dilakukan untuk menyeimbangkan kenaikan tarif pada pelanggan niaga dan industri. Sementara itu, juga diperuntukkan untuk menambah pelanggan.
”Sebelumnya pada 2016, tercatat kami memiliki 10.600 pelanggan sedangkan pada 2022 ini tercatat mencapai 19.700 pelanggan,” pungkasnya.
Sementara itu, Walikota Batu Dewanti Rumpoko juga membenarkan bahwa nantinya kenaikan retribusi ini dapat menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Terlebih catatan laba dari Perumdam Among Tirto juga dinilai cukup bagus dari tahun ke tahun.
Tercatat pada 2020, catatan laba mencapai Rp 1,19 miliar lalu naik menjadi Rp 1,30 miliar di 2021. ”Bahkan sampai saat kini terus meningkat menjadi Rp 2,5 miliar di tahun ini,” tuturnya.
Menurutnya, kenaikan tarif ini memang wajar terjadi. Namun sejauh ini kenaikannya masih dalam taraf membebani. ”Memang jangan sampai pelanggan terbebani dengan kenaikan tarif ini,” harapnya.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko