Tugumalang.id – Universitas Islam Malang (Unisma) tak menyia-nyiakan momen Iduladha 1445 Hijriah di Tahun 2024. Tahun ini, mereka menyalurkan hewan kurban sebanyak 21 ekor sapi dan 20 ekor kambing. Bahkan di antaranya merupakan hewan kurban hasil ternakan sendiri di laboratorium.
Adapun, rincian hewan kurban yang disalurkan Unisma antara lain 13 ekor sapi dan 8 ekor kambing dipotong di halaman belakang Unisma. Sementara, 8 ekor sapi dan 12 ekor kambing disalurkan ke sejumlah tempat di pesantren, lembaga pendidikan dan mitra lain di luar kampus di wilayah Malang Raya hingga Lumajang dan Pasuruan.

Rektor Unisma, Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si., membenarkan jika dalam Iduladha kali ini Unisma menyalurkan beberapa ekor sapi yang dikurbankan merupakan hasil ternak sendiri di laboratorium penunjang untuk Fakultas Peternakan di Jengglong.
Sapi hasil ternakan yang dikembangkan dengan metode penggemukan baru oleh Unisma itu sendiri memiliki postur tubuh yang sehat dan gemuk. Total ada 4 ekor sapi yang berhasil mereka kembangkan hingga dirasa siap untuk dikurbankan.
Baca Juga: Iduladha 1444 H, Unisma Malang Salurkan 38 Ekor Hewan Kurban
Selain itu, alat potong daging juga disiapkan sendiri dari alat yang dibuat Fakultas Teknik. Terlepas dari itu, Maskuri mendorong seluruh sivitas akademika dan juga umat muslim untuk merengkuh spirit dan makna dari berkurban. Menurutnya, ada 3 makna yang bisa diambil dari berkurban.
Pertama, Maskuri menjelaskan berkurban juga dapat membangun karakter jiwa sosial seseorang untuk saling membantu terutama kepada golongan fakir-miskin dan mustad’afin yang ada di sekitar kita.
Kedua, berkurban dapat membangun spiritualitas seseorang, Peristiwa kurban yang dialami oleh Nabi Ibrahim dan putranya Ismail menunjukkan ketaatan mereka kepada Allah SWT yang melebihi kasih sayang kepada anak.

Terakhir tentunya dari segi perekonomian umat juga membawa dampak. Karena di sana terjadi simbiosis ekonomi, baik antara peternak sapi juga dengan institusi juga masyarakat.
Baca Juga: Sebanyak 22 Sapi dan 33 Kambing Disalurkan Unisma pada Iduladha 1443 H
Sebab itu, Maskuri berharap dengan berkurban ini kita semua dapat dijauhkan dari sifat keserakahan, jiwa sosial dan juga sense of crisis seseorang terhadap lingkungan di sekitar.
”Saya kira pelaksanaan kurban di Iduladha ini hanya simbol saja. Sebenarnya berkurban bisa dilakukan sehari-hari. Bukan hanya dalam artian berkurban materi, ketika mencurahkan tenaga, pikiran, waktu termasuk sering tersenyum saja itu sudah bagian dari berkurban,” tuturnya.
Dalamnya makna berkurban itu Maskuri mengajak seluruh sivitas akademika dan umat muslim untuk menyisihkan sebagian rezeki untuk berkurban. ”Insya Allah, seperti kata Rasulullah SAW, bahkan sebelum darah dari hewan kurban itu menetes disembelih, pahalanya sudah diterima oleh yang berkurban,” ucap Maskuri.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter : M Ulul Azmy
editor: jatmiko