MALANG, Tugumalang.id – Universitas Islam Malang (Unisma) menyalurkan 37 hewan kurban pada hari Idul Adha 1444 H, Kamis (29/6/2023). Sejumlah hewan kurban ini disumbangkan oleh sivitas akademika Unisma dan warga sekitar.
Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan, Keagamaaan dan Publikasi Unisma Malang, Dr Ir H Badat Muwakhid MP menyampaikan, jumlah tersebut terbagi menjadi dari 23 ekor sapi dan 14 ekor kambing. “Dan satu sedekah sapi yang tidak diatasnamakan kurban dari bank BNI,” kata dia.
Baca Juga: Kuatkan Nilai Spiritualitas, Unisma Bersalawat Kembali Menggema
Menurutnya, keseluruhan hewan kurban dihimpun tidak hanya dari sivitas akademika, melainkan masyarakat setempat dan mitra kampus. “Yang diselenggarakan Unisma yakni kurban dari masyarakat kampus dan masyarakat di sekitar masjid karena memang masjid kita juga (dimanfaatkan) bersama masyarakat,” jelasnya.

Badat Muwakhid melanjutkan, dari 21 ekor sapi kurban, 11 di antaranya dilakukan proses penyembelihan di Masjid Ainul Yaqin Unisma. Sedangkan, 12 sisanya tersebar di tempat penyembelihan yang berada di luar kampus. Mulai dari Kabupaten Malang hingga Pasuruan.
“Dari 14 kambing, 9 ekor di potong di masjid kampus selebihnya di potong di luar kampus yakni musholla-musholla yang terletak di kiri kanan kampus ” sambungnya.
Baca Juga: Mbalah Aswaja Unisma, Perkuat Sikap Moderat di Era Masa Kini
Tambah dia, seluruh hewan kurban disalurkan ke 11 titik yang terdiri dari pondok pesantren, lembaga pendidikan, masyarakat hingga Masjid Ainul Yaqin Unisma untuk kemudian disalurkan kepada masyarakat atau warga disekitarnya.

Dengan demikian, ini menjadi wujud kepedulian Unisma terhadap masyarakat luar, tidak hanya di lingkungan kampus. Ke depan ia berharap agenda dapat terus terlaksana dalam rangka menjalankan ibadah dan menguatkan nilai spiritualitas yang menjadi salah satu prinsip dasar Unisma sebagai PTNU.
“Harapan memang kurban ini dapat menyentuh masyarakat yang lebih luas dan merata, khusunya bagi warga yang kurang mampu. Karena kalau disekitar kampus saja sudah terlalu banyak, sehingga juga dimaksimalkan didistribukan di tempat lain, terutama daerah pinggiran,” tukasnya.
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Herlianto. A