MALANG, Tugumalang – Rektor Universitas Negeri Malang (UM) Prof Dr Hariyono MPd menjadi tamu Tugu Inspirasi episode ke-68 di kantor Tugu Media Group, Jalan Dirgantara, Kota Malang.
Guru besar ilmu sejarah ini lahir dari latar belakang keluarga sederhana. Yakni seorang petani di Turen, Kabupaten Malang. Beberapa guru sejarah yang luar biasa saat SMA begitu memukau dalam mendongeng dan mengajar, membuat dia memilih jurusan sejarah.
Dengan latar belakang sejarah dan literasi yang cukup matang, Prof Hariyono banyak menjelaskan soal sejarah, sejarah umat manusia, hingga alasan kenapa banyak inovasi di kampus tidak berdampak langsung pada masyarakat.
Dia memimpikan dalam waktu dekat, kampus yang dia pimpin bisa mempunyai aplikasi super app, layaknya aplikasi besar di Indonesia. Tapi, aplikasi tersebut berkaitan dengan pendidikan, belajar mengajar, penelitian, dan lain sebagainya.
Dia berharap bahwa kampus bisa semakin konkret dalam membentuk dan memajukan peradaban umat manusia. Seperti apa terobosannya? Dan hal apa yang cukup menantang di tengah budaya kampus yang terjadi saat ini?
Peradaban manusia berjalan lambat karena orang tidak bisa belajar dari sejarah secara optimal sehingga inovasi teknologi melambat dan mengalami pengulangan. Menurut rektor UM, hambatan dibedakan menjadi dua yaitu ada hambatan kultural (mindset bangsa Indonesia) dan struktural (regulasi kebijakan) .
“ini menarik jadi itu penjelasannya sangat kompleks ya kalau secara teori itu bisa dibedakan menjadi dua yaitu ada hambatan struktural dan hambatan kultural. Untuk hambatan kultural terletam mindset Bangsa Indonesia infuatif, sehingga kita menjadi bangsa yang relatif tidak percaya diri ”
Sebagai salah satu kampus terbesar di Indonesia ada beberapa transformasi yang akan dilakukan Hariyono di tengah kebudayaan yang mengakar dan tidak baik-baik saja, dengan melakukan intropeksi agar menjadi kampus yang lebih sehat dan mencerdaskan..
“Ya, kebetulan ketika dalam paparan visi misi itu kami memiliki prinsip Bagaimana membangun kampus yang sehat dan mencerdaskan, sehingga sebelum menyehatkan dan mencerdaskan institusi di luar UM kami harus melakukan intropeksi pembenahan ke dalam agar kampus kami bisa menjadi lebih sehat.” Ujar Rektor UM saat melakukan podcast bersama CEO tugumalang
Banyak dosen-dosen yang menjadi konsultan dan narasumber yang di akses oleh teman-teman Kemendikbud Ristek untuk pendampingan anak-anak yang mau ikut lomba Olimpiade di level nasional maupun internasional.
Keahlian tersebut dibuatkan platform di Universitas Negeri Malang untuk memberikan layanan secara online kepada publik sehingga publik bisa mengakses bisa konsultasi bisa berdialog dengan teman-teman kami.
Harapan kedepannya agar mahasiswa bisa langsung mendapatkan pekerjaan untuk masa depan.
”Kami juga membuat pilot project dengan mengandeng pengusaha kecil hingga menengah,” katanya.
“Agar mahasiswa sebelum lulus itu sudah bisa bekerja salah satunya adalah mulai semester depan kami sedang membuat pilot project bersama Bang Mitra mahasiswa kami yang berasal dari keluarga pengusaha baik pengusaha kecil sampai menengah kami ajak dialog diskusi agar peduli dengan usaha yang dimiliki keluarga,” Pungkas Hariyono.
Reporter: Herly
editor: Jatmiko