MALANG, Tugumalang.id – Sekitar 500 umat Katolik khusyuk mengikuti ibadah untuk memperingati Jumat Agung di Gereja Katolik Paroki Maria Tak Bernoda, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jumat (7/4/2023).
Jumat Agung diperingati dengan kegiatan Jalan Salib dan Penciuman Salib. Jalan Salib dilakukan untuk mengenang penderitaan yang dialami Yesus Kristus jelang kematiannya. Sementara Penciuman Salib merupakan bentuk penghormatan dan rasa syukur pada Yesus yang mengasihi umat-Nya.
“Hari ini (kami) mengenang wafatnya Yesus. Sebagai awal kehidupan. Baru puncaknya besok (Minggu) pas Paskah,” ujar Kepala Pastor Gereja Katolik Paroki Maria Tak Bernoda Kepanjen, Romo Agustinus Marianto O.Carm saat ditemui usai memimpin prosesi Penciuman Salib.
Peringatan Jumat Agung tahun ini di Gereja Katolik Paroki Maria Tak Bernoda Kepanjen tak jauh berbeda dari tahun sebelumnya. Di saat masih pandemi COVID-19 pada tahun 2022 lalu, umat Katolik yang datang untuk memperingati Jumat Agung pun mencapai sekitar 500 orang.
Romo Agustinus menegaskan bahwa mereka selalu disiplin terhadap protokol kesehatan. Bahkan, pada peringatan Jumat Agung di tahun 2023 ini, semua jemaat juga masih diminta untuk memakai masker meski pandemi COVID-19 telah mereda.
“(Meski) pandemi, jalan terus. Nggak ada perbedaan. Umat tetap semangat. Hanya menjaga jarak (kami) tekankan. Hari ini bebas, tetapi tetap pakai masker karena di dalam ruangan,” ujar Romo Agustinus.
Dengan peringatan Jumat Agung ini, ia berharap umat Katolik bisa semakin tekun beriman. “Serta bisa mengantar banyak orang untuk menyembah Tuhan,” pungkasnya.
Sebagai informasi, rangkaian peringatan Paskah dilakukan dalam satu minggu yang dinamakan Pekan Suci. Pekan ini dimulai dengan Minggu Palma, yaitu satu minggu sebelum Paskah. Lalu pada hari Kamis diperingati Kamis Putih. Kemudian dilanjutkan dengan Jumat Agung dan Minggu Paskah.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
editor: jatmiko