MALANG – Wacana penundaan pemilu 2024 untuk memperpanjang masa jabatan Presiden Jokowi memicu reaksi mahasiswa di Malang. Ratusan mahasiswa menggaungkan aspirasi menolak penundaan pemilu 2024 dan menggeruduk Gedung DPRD Kota Malang pada Selasa (12/4/2022).
Aksi mahasiswa ini juga menyuarakan aspirasi keresahan masyarakat terkait kenaikan harga BBM, minyak goreng hingga kebutuhan pokok. Mereka menilai kebijakan dari kekemimpinan Presiden Jokowi dan Ma’ruf Amin tak memihak rakyat kecil.
Berbagai poster bertuliskan kritikan dibentangkan oleh aksi mahasiswa. Mulai “Dua Periode sudah Cukup” hingga sindiran “Onlyfans Cepat Mafia Minyak Lambat”.
“Mahasiswa Malang Raya hari ini menyuarakan hak hak rakyat. Para pejabat telah melupakan hak hak rakyat. Mahasiswa akan hadir selama kepentingan rakyat ditindas,” ucap orator dalam aksi itu.
Mereka juga meminta pimpinan DPRD Kota Malang untuk turun menemui aksi mahasiswa. Permintaan itu disambut teriakan ratusan mahasiswa yang hadir.
“Api perjuangan mahasiswa akan terus berkobar. Atas nama rakyat Indonesia, kami membawa aspirasi rakyat jelata,” teriak orator.
Tampak juga ratusan aparat kepolisian dan TNI turut mengamankan jalannya massa aksi. Armada Barakuda juga diterjunkan untuk pengamanan aksi ini.
“Sejauh ini kami menurunkan sekitar 1.300 personel. Diperkirakan memang aksi mahasiswa lebih dari seribu,” kata Kombes Pol Budi Hermanto, Kapolresta Malang Kota.
Dia mengajak aksi mahasiswa untuk tidak melakukan tindakan anarkis selama penyampaian aspirasi. Sebab, sebagai kota pelajar dikenal sebagai kota damai.
“Harapan saya Kota Malang adalah kota yang cinta damai. Saya sebagai Kapolresta semaksimal mungkin akan menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Reporter: M Sholeh
editor:jatmiko
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id