Tugumalang.id – PT Pegadaian Kanwil XII Surabaya mengundang lima puluh pihak eksternal (vendor) terkait Sosialisasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) ISO 37001 tahun 2016 dan Good Corporate Govermance (GCG).
Acara tersebut dilaksanakan di aula PT Pegadaian Kanwil XII Surabaya jalan Dinoyo No 79 Surabaya, Jawa Timur, Kamis (15/6/2023).
Dalam Sambutannya, Mulyono Rekso, Pemimpin PT Pegadaian Kanwil XII Surabaya, menyampaikan bahwa kesempatan tersebut adalah momen yang menyenangkan karena bisa saling mengenal satu sama lain.
Tentunya melalui kesempatan ini, kata dia, bisa menyampaikan permasalahan perekonomian Indonesia yang sangat kompleks karena tidak hanya soal kekuatan pasar atau banyaknya transaksi tetapi juga perkembangan ekonomi digital.
Baca Juga: Karyawan Senior Pegadaian Kanwil 12 Surabaya: Senangnya Jadi Tim Pegadaian
“Kekuatan ekonomi Indonesia juga didorong oleh kepatuhan terhadap aturan dan juga perundangan yang berlaku khususnya terkait dengan ISO 37001 tahun 2016,” katanya.
Tentang sistem manajemen anti penyuapan yang di dalamnya terdapat gratifikasi dan juga conflict of interest diatur juga oleh Perpres, kementrian BUMN, Mahkamah Agung juga oleh peraturan direksi Pegadaian.
“Tapi lepas dari pada itu bahwa transparansi menjadi hal yang sangat penting dalam hal proses pengadaan. Diharapkan juga kualitas dari pada pekerjaan itu bisa tergambarkan dari awal, apabila kita sudah melakukan e-budgeting, e-proc, juga penawaran-penawaran masuk, kita bisa melihat sisi lahirnya seperti apa,” kata dia.
Maka dari itu, untuk proses mengawasi dari awal e-proc sampai selesai penyerahan pekerjaan dan juga evaluasi setelah selesai pekerjaan itu, pihaknya perlu mengadakan sosialisasi tentang sistem anti penyuapan dengan pihak ketiga.

“Interaksi kami jadi lebih profesional antara hak dan kewajiban. Jangan sampai, biasanya orang itu lebih mementingkan haknya dulu kewajibannya diabaikan, yang paling baik ya kewajibannya dulu haknya nanti akan mengikuti,” ujarnya.
Tentang manajemen anti penyuapan nantinya akan diceritakan tentang alur-alur yang bisa menimbulkan terjadinya gratifikasi maupun penyuapan.
Masih kata Mulyono, di pegadaian selain manajemen anti penyuapan juga disediakan mister pluit sistem. Jadi semua pengaduan yang dipegang langsung oleh direksi Pegadaian dan satuan pengawas internal bisa dengan mudah melaui HP, No WA maupun email.
Baca Juga: Pegadaian Kanwil XII Surabaya Gelar Halal Bihalal
“Kalau dulu zaman Suharto kotak pos 5.000 kalau sekarang namanya WPS,” katanya.
Nah dari sekian banyak kantor di pegadaian, sudah bisa mendapatkan ISO 37001tahun 2016 salah satunya yang di sampling adalah PT Pegadaian Kanwil XII Surabaya. Tidak semua sampling karena Pegadaian Kanwil XII Surabaya dilihat dari tata kelolanya.
“Tapi itu baru menurut versi SPI Pusat dan nanti akan ada tim independen dari eksternal yang melihat benar tidaknya di Pegadaian sudah menerapkan sistem manajemen anti penyuapan dan gratifikasi mister glowing. Itu nanti diasesmen lagi oleh tim independen ini,” paparnya.
Nah praktiknya di lapangan, Mulyono berharap para insan Pegadaian Kanwil XII Surabaya menjaga komitmen dalam pekerjaan, menjaga hubungan baik dan jangan sampai mendapatkan surat peringatan 1,2 atau black list.
“Semakin banyak rekanan, semakin baik semakin banyak saudara, semakin banyak kenal orang begitu juga pihak ketiga rekanan itu juga bisa lebih kenal dengan Pegadaian,” katanya.
Dia juga mengatakan bahwa Pegadaian adalah perusahaan BUMN Badan Usaha Milik Negara. Jadi tata kelolanya BUMN. Pegadaian adalah perusahaan yang selalu tumbuh dan berkembang sejak berdiri sampai hari ini.
“Kami tidak pernah rugi dengan krisis model apa pun tetap eksis. Karena apa? Karena yang dilayani individu-individu. Jadi personal orang gadai ditebus, gadai BPKB terus ngangsur telat ada krisis ada relaksasi terus selesai. Gadai tanah ada krisis tidak ngangsur dua tahun begitu Covid-19 selesai ditebus jadi hampir semuanya balik,” katanya.
Jadi Pegadaian dalam peringkat perusahaan selalu mendapatkan peringkat triple A. Makanya, kata Mulyono, memperoleh kepercayaan dari pihak ketiga. Lalu selalu mendapat bunga murah kalau melakukan obligasi.
“Bahkan bank swasta terbesar di Indonesia memberikan bunga kepada Pegadaian 3.75 persen pertahun. Ini jarang banget. Itu karena saking percayanya terhadap keamanan dana apabila ditempatkan di Pegadaian termasuk juga dengan tata kelolanya Pegadaian,” ujarnya.
Pegadaian juga sangat mengapresiasi kepada para rekanan yang telah membantu PT Pegadaian Kanwil XII Surabaya untuk selalu tumbuh kembang dan aman.
“Yang penting aman standartnya tercapai, standart pekerjaan tercapai juga,” tutup Mulyono.
Editor: Herlianto. A