MALANG, Tugumalang.id – Owner Prokids Indonesia, Arie Arifin, menggelar acara Ngabuburit Talkshow dengan tema “Kisah dan Hikmah Para Pejuang Suara”. Acara ngabuburit tersebut dikemas dalam acara diskusi dan buka bersama di Social Rooftop berlokasi di Jalan Danau Tondano F5 B17 Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang hari Sabtu (23/3/2024).
Dalam acara Ngabuburit Talkshow itu dihadiri sejumlah tokoh politik Kota Malang antara lain legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Fuad Rahman, Legislator Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Wanedi, serta Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Drs. H. Wasto, S.H, M.H.
Turut pula Akademisi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Yunan Sayaifullah. Acara tersebut dipandu oleh Pengamat Politik, Kurniawan Muhammad sebagai moderator.
Sebelum acara diskusi tentang para pejuang suara yang telah melalui konstestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dan legowo dengan hasilnya. Dimana para legislator tersebut belum mendapat kepercayaan dari warga Kota Malang sebagai anggota DPRD Kota Malang periode 2024-2029.
Baca Juga: Ngabuburit Adem di Masjid Jami’ Al-Hidayah Karangploso, Replika Hagia Sophia di Malang
Acara Ngabuburit Talkshow diawali dengan sholawat serta santunan anak yatim dari TPQ Roudhotul Atfal yang dilanjutkan dengan buka puasa bersama.
Arie mengatakan, acara Ngabuburit Talkshow sebagai bentuk syukur atas nikmat dan rezeki yang selayaknya berbagai kepada sesama di bulan Ramadan agar mendapatkan berkah.
Selain itu, kehadiran para politisi yang hadir sebagai bentuk refleksi bagaimana keteladanan seorang legislator atau para pejuang suara memetik hikmah di bulan Ramadan.
Setelah mereka bertarung dalam kontestasi Pemilu 2024 juga sekaligus sebagai ajang silaturahmi dan bertukar pikiran melihat perkembangan kondisi politik di Kota Malang saat ini.
“Ini acara untuk memetik hikmah dan berkah di bulan Ramadan bisa berbagi dengan sesama khususnya anak yatim yang memang kami lakukan secara rutin. Selain itu juga menjadi ajang silaturahmi bagi para pejuang suara untuk membagikan pengalaman dan juga hikmah yang mereka peroleh setelah melewati Pemilu 2024 kemarin,” tutur Arie kepada Tugumalang.id.
“Dengan acara sholawat dan santuna ini, kita semua yang hadir siapa tahu mendapat keberkahan rezeki dari Allah untuk tetap konsisten berjuang di bidangnya masing-masing,” imbuhnya.
Mengawali diskusi, Kurniawan Muhammad menyampaikan kondisi perubahan pergeseran peta perpolitikan di Pemilu 2024 kemarin yang didominasi oleh pemilih muda dan perempuan.
“Pertama adalah ketokohan dan kedua adalah isu yang sedang aktual yaitu dominasi pemilih muda. Kemudian pemilih perempuan cukup banyak. Ini menarik dan jarang, karena menurut penelitian Hermawan Kertaja itu beda antara perempuan dan laki-laki itu berbeda,” ujarnya.
“Laki-laki cenderung rasional dan perempuan cenderung emosional nah ini dua hal yang menarik apakah mempengaruhi algoritma dalam pemilu kali ini,” imbuh pria yang juga menjabat sebagai Direktur Jawa Pos Radar Kediri itu saat memantik jalannya diskusi.
Legislator PKS, Ahmad Fuad Rahman menanggapi pernyataan moderator dengan mengatakan bahwa Pemilu 2024 kemarin berbeda dengan Pemilu 2019 saat pertama kali dirinya maju sebagai calon Anggota DPRD Kota Malang dan terpilih.
Pria yang akrab disapa Fuad itu pun menerima hasil Pemilu 2024 yang menurutnya jauh lebih sengit dan mengalami perubahan peta pemilih yang cukup signifikan. Pihaknya mengamini bahwa pergeseran peta pemilih di Pemilu 2024 terjadi karena berbagai faktor. Salah satunya seperti yang disinggung di awal yakni ketokohan dan pemilih muda.
Fuad pun tidak mempermasalahkan dirinya tidak kembali terpilih sebagai wakil rakyat dan merasa jabatan anggota dewan adalah amanah dari rakyat. Sehingga bisa dipillih dan juga tidak dipilih untuk menerima amanah tersebut.
“Saya kira enggak ada masalah, karena jadi dewan itu amanah. Namanya amanah ya saya tidak taruh di hati lah ya,” ungkap Fuad.
Baca Juga: Ngabuburit dengan Bermain Game, Rekomendasi Game Free dan Seru untuk Android dan IOS
Legislator PDIP, Wanedi membenarkan bahwa di Pemilu 2024 ini persaingan masing-masing calon memang lebih sengit dibandingkan pemilu sebelumnya. Ia pun menerima hasil Pemilu 2024 dengan lapang hati dan tetap akan meneruskan perjuangannya dengan kembali ke lingkungan masyarakat.
“Tentu harus menerima hasil Pemilu 2024 yang memang berubah sekali peta persaingannya. Saya akan kembali ke masyarakat yang selama ini memang saya lebih banyak turun di masyarakat meski sudah tidak menjadi anggota dewan lagi,” kata Wanedi.
Akademisi UMM sekaligus Pengamat Politik, Yunan Syaifullah melihat sepanjang Pemilu 2024 kemarin memang peta persaingan antar caleg terutama di Kota Malang lebih pragmatis dibandingkan Pemilu 2019.
“Di dalam lapangan pragmatisme sudah terlanjur kuat. Kompetisi-kompetisi jangka pendek antar caleg begitu luar biasa,” tutur Yunan.
Sebagai tokoh yang berpengalaman di bidang birokrasi pemerintahan dan seringkali terlibat perdebatan sengit dengan para legislator dalam merancang program dan kebijakan. Wasto merasa pihak eksekutif dan legislatif memang harus berdebat dan berjalan beriringan dalam memenuhi hajat kebutuhan masyarakat.
Sehingga walaupun caleg di Pemilu 2024 kemarin belum mendapatkan kepercayaan dari rakyat. Harus tetap menegakkan kepala untuk terus berjuang bersama masyarakat dengan pengalaman yang diperoleh di periode sebelumnya.
Ia berharap diskusi seperti Ngabuburit Talkshow bisa terus berjalan untuk merawat daya kritis terhadap kondisi perpolitikan di Kota Malang sehingga menghasilkan masukan-masukan yang baik untuk anggota dewan terpilih.
Wasto pun mencoba membesarkan hati para caleg yang belum mendapat amanah untuk bisa kembali menjadi anggota DPRD Kota Malang.
“Perbedaan eksekutif dan legislatif bagi saya membanggakan. Memang ada perbedaan tajam tapi endingnya berakhir baik itulah yang saya rasakan dan saya punya kepuasan tersendiri,” beber Wasto.
“Mudah-Mudahan diskusi semacam ini bisa terus terbangun meski tidak terlalu sering dan walaupun jumlahnya tidak banyak. Beliau-beliau ini adalah tokoh-tokoh dan pakar sehingga saya merasa nyaman untuk bisa mendengarkan beliau-beliau ini. InsyaAllah ini adalah keberhasilan yang tertunda,” sambungnya.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Penulis: Bagus Rachmad Saputra
editor: jatmiko