MALANG, Tugumalang.id – Sebagai salah satu peguruan tinggi terbaik, IKIP Budi Utomo (IBU) Malang terus bertransformasi menjadi kampus unggul berkualitas.
Kampus yang terletak di Jalan Simpang Arjuno, Klojen, Kota Malang ini kerap masuk dalam daftar pilihan calon mahasiswa yang berminat mempelajari ilmu kependidikan.
IKIP Budi Utomo ini sudah berdiri sejak tahun 1984, kehadiran perguruan tinggi ini bersamaan dengan semakin meningkatnya kebutuhan terhadap guru profesional di Indonesia.
IKIP Budi Utomo Malang menjadi satu-satunya perguruan tinggi swasta yang berbasis kependidikan dan keguruan Malang Raya.
Baca Juga: Terobosan Baru IKIP Budi Utomo Malang Gelar Turnamen Voli Kelompok Tinggi Badan
“Jadi konsentrasi IKIP Budi Utomo adalah bagaimana mencetak guru atau calon pendidik yang profesional. Sebagai lembaga yang bergelut di dunia pendidikan, kami berkomitmen mewujudkan pendidikan yang setara dan merata di Indonesia,” kata Humas IKIP Budi Utomo Malang, Jasuli.
IKIP ini juga mencatatkan prestasi sebagai PTS kependidikan pertama Jawa Timur yang mendapatkan status terakreditasi pada tahun 1998 sejak diberlakukan akreditasi.
Apalagi, pada tahun 2009 Kopertis Wilayah VII memberikan penghargaan kepada IKIP Budi Utomo Malang sebagai Perguruan Tinggi Berprestasi dalam Bidang Penelitian.
Pada 2021, IKIP Budi Utomo mendapatkan pengahargaan dengan predikat Unggulan oleh LLDikti Wilayah VII Jawa Timur.
Baca Juga: 5 Prodi IKIP Budi Utomo Malang Terima Banpem Penyelenggaraan RPL Kemendikbud
Dalam menjalankan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), IKIP Budi Utomo menjadi penerima program Pertukaran Mahasiswa Merdeka terbanyak di Jawa Timur dan 5 terbanyak nasional. Perguruan tinggi ini bahkan mencatatkan prestasinya pada Pengabdian Masyarakat serta berprestasi dalam bidang Tata Kelola.
“Data tracer study alumni yang kami miliki, di atas 75 persen alumni itu guru, baik ASN maupun PPPK. Sisanya datang dari politik, pimpinan daerah, pengusaha kreatif dan semacamnya. Hanya pada umumnya konsentrasinya di keguruan,” lanjutnya.
Kini, perguruan tinggi itu setidaknya memiliki tiga fakultas dengan sembilan Prodi (Program Studi). Ketiga fakultas ini terbagi menjadi Fakultas Ilmu Eksakta dan Keolahragaan (FPIEK), Fakultas Pendidikan Ilmu Sosial dan Humaniora (FPISH), dan Fakultas Pascasarjana.
Sementara sembilan prodi yang bisa menjadi pilihan mahasiswa melanjutkan pendidikan sarjananya (S1) di bidang kependidikan antara lain Pendidikan Biologi, Pendidikan Matematika dan jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR), Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Sejarah dan Sosiologi, Pendidikan Profesi Guru (PPG). Tak ketinggalan, satu prodi magister (S2) yakni Magister Pendidikan Olahraga.
IKIP satu ini juga kerap disebut sebagai kampus olahraga dan kampusnya para atlet. Sebab, kerap menjadi jujugan para atlet nasional menempuh pendidikan tinggi. Seperti atlet triathlon tingkat nasional, Renata Berliana Aditya hingga Saddil Ramdani adalah pemain sepak bola profesional Indonesia dan sebagainya.
Kampus ini juga baru saja mengadakan turnamen inovatif bernama “Voli Kelompok Tinggi Badan IKIP Budi Utomo” yang diselenggarakan di Sukorejo, Blitar, Jawa Timur, pada 10 sampai 28 Juli 2023.
“Kenapa kemudian muncul istilah ‘Kampus Atlet’, karena memang IKIP Budi Utomo punya jurusan PJKR sehingga banyak atlet yang tertarik mengambil pendidikan di sini. Menurut mereka, atlet juga harus punya gelar setidaknya S1 karena tidak akan selamanya berkarir di dunia atlet,” terangnya.
Terlebih, mahasiswa-mahasiswa IKIP Budi Utomo ini juga meraih berbagai penghargaan pada beberapa cabang olah raga, seperti sepak bola, bola volly, panjat tebing, dan lain-lain, bukan hanya tingkat regional dan nasional, tapi internasional.
Selain itu, kuliah di kampus ini juga mudah, perkara biaya terbilang ringan. IKIP Budi Utomo membuka lebar kesempatan bagi calon mahasiswa untuk berkuliah melalui banyak alternatif, termasuk beasiswa.
Ada Beasiswa CSR, KIP, Alumni, Yayasan bahkan Beasiswa Barista. “Untuk Beasiswa Alumni, ketika mereka sukses, melalui pengelolaan alumni, mereka menyalurkan sekian persen kepada mahasiswa, diperuntukkan berupa potongan pendidikan dan sebagainya,” tukasnya.
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Herlianto. A