Tugumalang.id – Kemampuan dalam memaparkan presentasi di zaman sekarang sangat dibutuhkan demi karir di masa depan. Namun terkadang, materi presentasi yang kamu siapkan sedemikian rupa itu buyar seketika. Terlebih saat berhadapan dengan panelis berpengalaman.
Ketegangan atau nervous memang menjadi biang keladinya. Jika rasa nervous ini sudah melanda, pikiran mendadak jadi blank sehingga presentasi Anda pun gagal total. Lalu, bagaimana solusi jitu untuk mengatasinya?
Tomy Bagus Setiawan dan Bagus Mahardika Parikesid, jawara kompetisi tingkat nasional yang digelar di Surabaya beberapa waktu lalu punya solusinya. Keduanya terbukti berhasil mengatasi ketegangan saat berhadap dengan panelis yang merupakan seorang pakar.
Baca Juga: Badan Agak Gendutan, Cobain Tips Diet Sehat dan Simpel Ini
Duo Bagus asal Bojonegoro ini dinilai mampu menyajikan data presentasi yang baik, kompleks, efektif dan bermakna. Para panelis bahkan terkesima dengan kemampuan Duo Bagus ini.
Dalam artikel ini, Tomy Bagus Setiawan berbagi tips untuk memberikan presentasi yang membekas. Menurut dia, kesiapan data, verifikasi data hingga kerja sama tim adalah kunci suksesnya.
“Pertama, siapkan data dengan baik, diskusi dengan tim, pastikan data sudah terverifikasi. Setelah itu semua sudah terlalui, rasa percaya diri otomatis akan muncul karena kita berani bertanggung jawab akan kebenarannya,” terang Tomy, Kamis (10/8/2023).
Sementara, Bagus Mahardika Parikesid, asisten pendamping Tomy saat kompetisi menambahkan, selain data yang terverifikasi, kuat dan lengkap, hal kedua yang harus dilakukan saat menuju presentasi adalah bersikap tenang.
Baca Juga: Tips Menjadi Freelancer, Khusus Bagi Pemula
“Untuk mengatasi grogi ini biasanya kami berusaha menenangkan diri dulu, rileks, lalu tarik nafas. Kalau sudah tenang, baru presentasi,” jelas pria penghobi bersepeda ini.
Dia menambahkan, saat presentasi jangan lupa untuk memberikan kalimat pembuka yang ringkas tapi menarik. Hal ini bisa menarik panelis untuk terus menyimak konten yang sudah kita siapkan semenarik mungkin.
Begitu juga, presenter perlu melakukan komunikasi verbal maupun non-verbal saat presentasi. Kata pria kelahiran Surabaya 27 April 1982 ini saat presentasi juga harus menghadap ke audiens atau panelis. Hal lain yang juga harus disiapkan adalah mental.
“Kebetulan saya dan mas Bagus sudah terbiasa dengan kultur presentasi di tempat kerja. Jadi secara chemistry sudah dapat, kemudian mental juga. Alhamdulillah sudah sedikit terasah,” imbuh Tommy.
Pria kelahiran Surabaya 11 Agustus 1985 ini mengisahkan, saat menjadi juara 1 dalam kompetisi beberapa waktu lalu itu membanggakan. Tomy dan Bagus berharap dalam kompetisi selanjutnya bisa mempertahankan prestasi tersebut.
“Kami juga masih sama-sama belajar. Kami terus akan mengasah kemampuan, terus belajar bersama tim. Tak lupa, peran keluarga juga selalu menjadi support system yang sangat positif untuk karir ke depan,” pungkasnya.
Reporter: M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A