Di samping bisnis tempe, mereka juga memiliki bisnis merchandise bernama Asyuro Produk, penerbit buku, multimedia, air minum kemasan Al Manna, dan aquaponik.
Selain beberapa laboratorium kewirausahaan yang disediakan, pesantren berkomitmen meningkatkan soft skill. Misalnya dengan pelatihan digital marketing, pengelolaan toko online, pelatihan investasi syariah, pelatihan jurnalistik, dan beberapa pelatihan di bidang lain.
Berbagai program yang diberikan bertujuan untuk membentuk santri terampil tidak hanya dalam bidang agama, tapi juga di bidang lainnya, seperti kewirausahaan.
Budidaya Sayuran dengan Aquaponik
Tak hanya bidang kuliner, yang diajarkan pada program wira usaha santri. Para santri juga menekuni budidaya sayuran dengan teknik aquaponik. Yakni menggabungkan ikan dan tanaman sayuran. Bahkan belum lama ini Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Malang (LP2M UM), melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat berupa pembangunan aquaponik berukuran 4 x 6 m2 .
Lokasinya di salah satu rooftop asrama pesantren.
Cak Fahri selaku pengurus asrama menuturkan bahwa aquaponik ini menjadi fasilitas tambahan pondok untuk membangun jiwa kewirausahaan bagi para santri. Cak Fahri juga menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi oase bagi para santri setelah sebelumnya aquaponik yang mereka bangun rusak karena lapuk.
“Kegiatan ini benar-benar sangat membantu, sebelumnya kami sudah bertani dengan teknik aquaponik, bahkan hasil panen sudah bisa kami pasarkan, kemudian terpaksa berhenti karena rangkanya lapuk” ujar Cak Fahri.