MALANG, Tugumalang.id -Polisi memastikan bahwa rumah warga yang meledak di Kasembon merupakan tempat pembuatan petasan. Sedangkan penyebab peristiwa ledakan di Dusun Pulosari RT07/RW11, Desa Sukosari, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang pada Sabtu (11/3/2023) petang kemarin masih dalam proses penyelidikan. Dalam peristiwa tersebut 1 orang tewas dan empat orang menderita luka-luka.
Diketahui, korban meninggal atas nama Ahmad Hasan Rifai (18) memang sudah dipastikan adalah pembuat petasan. Hal ini dipekuat dengan temuan 4 kantong bubuk diduga bahan pembuatan mercon. Selain itu juga ada kembang api, mercon hingga catatan petunjuk membuat mercon.
Menurut Kapolres Batu AKBP Oskar Syamsudin, pelaku memang sudah dikenal sebagai pembuat mercon ketika menjelang hari raya. Hanya saja, mulai kapan korban membuat masih dilakukan pendalaman.
Temuan sejumlah barang berkaitan dengan bahan baku mercon saat Olah TKP yang dilakukan Gegana Polda Jawa Timur (Jatim) semakin memperkuat hal tersebut. ”Jika menilik dari barang bukti di lokasi, itu jenisnya bahan baku yang Low Explotion (berdaya ledak rendah),” kata Oskar.
Meski begitu, pihaknya masih akan melakukan pendalaman lebih lanjut. Untuk barang bukti saat ini sudah diamankan. ”Nanti akan diuji untuk mengetahui penyebab ledakan,” ungkapnya.
“Barang bukti itu kita amankan dan akan diuji untuk mengetahui penyebab dan pemicu ledakan sebenarnya. Sehingga secara teknis tidak bisa dipastikan karena masih perlu pemeriksaan lebih dalam di titik ledakan itu,” tandasnya.
Diketahui, pada peristiwa itu, suara ledakan bahkan terdengar hingga radius 15 kilometer. Total ada 4 korban jiwa akibat kejadian itu. Untuk 3 korban yang mengalami luka ringan atas nama Abdul 13 tahun, Sarip 10 tahun dan Lukman 4 tahun.
Selain itu ada 4 rumah dan satu Ponpes mengalami kerusakan parah. Bahkan satu rumah diantaranya rata dengan tanah. Menurut penuturan warga sekitar, Wiwik, suara ledakan terdengar hingga sekitar radius 15 kilometer. Menurut dia, ledakan terjadi dua kali selepas maghrib itu.
”Ledakan pertama tidak begitu keras, namun suara kedua sangat keras,” ujarnya.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko