Tugumalang.id – Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat bersama jajarannya menggelar audiensi dengan warga sekitar TPA Supit Urang Kota Malang pada Sabtu (21/10/2023). Pertemuan itu dilakukan untuk mendengar aspirasi dan mencarikan solusi atas keluhan masyarakat yang tinggal di sekitar TPA Supit Urang.
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menyampaikan bahwa terdapat 3 aspirasi yang disampaikan oleh warga setempat. Mulai permintaan kemudahan layanan kesehatan, sumber air baku hingga penanganan sedimen sungai sekitar TPA Supit Urang.
Terkait pelayanan kesehatan, kata Wahyu, warga sekitar TPA yang masuk wilayah Kabupaten Malang meminta bisa mengakses puskesmas terdekat yakni Puskesmas Mulyorejo, Kota Malang. TPA Supit Urang diketahui memang terletak di perbatasan wilayah Kota dan Kabupaten Malang.
Baca Juga: Fokus Pelayanan Publik, Pj Wali Kota Malang Kunjungi Dishub dan Kecamatan Blimbing
“Jadi harapan mereka, pelayanan kesehatan bisa dilayani di Puskesmas Mulyorejo. Tentu kami siap memfasilitasi dan itu gratis terkait pelayanan kesehatan. Nanti soal ambulan, PSC juga siap 24 jam, armada milik puskesmas juga siap,” ucap Wahyu.
Kemudian aspirasi warga soal penyediaan air baku, Wahyu menyampaikan bahwa warga menginginkan ada sumur artesis. Namun pihaknya menyarankan agar warga menggunakan air baku dari PDAM yang sudah terjamin kualitas airnya.
“Saya menyarankan lebih baik menggunakan distribusi PDAM yang lebih jelas kualitas airnya. Di sekitar TPA ini dikhawatirkan airnya terkontaminasi,” tuturnya.
Baca Juga: Wahyu Hidayat Paparkan Sumbangsih Ekraf Kota Malang di Forum ICCN
Pihaknya juga telah meminta DPUPR-PKP Kota Malang, Perumda Tugu Tirta Kota Malang dan Perumda Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang untuk duduk bersama dan menindaklanjuti keluhan warga terkait penyediaan air baku di sekitar TPA Supit Urang.
Selanjutnya soal keluhan sedimen sungai yang tinggi akibat aktivitas TPA Supit Urang, Wahyu menyampaikan akan segera menindaklanjutinya. Dikatakan, tanah yang ada di dekat tembok penahan TPA memang kerap longsor ke area sungai.
“Selama ini memang ada longsoran longsoran yang menumpuk dan menjadi sedimen. Harapannya nanti itu bisa ternormalisasi sehingga aliran air yang ada di sana lancar kembali,” paparnya.
“Jadi semua sudah ada solusinya, mereka menerima dan bersyukur karena ini sudah bertahun tahun belum tertangani,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A