Tugumalang.id – Menjelang akhir tahun anggaran 2023, Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, ingin agar program-program prioritas Pemerintah Kota Batu terealisasi dengan cepat. Ini agar warga Kota Batu benar-benar merasakan kehadiran pemerintah.
Langkah percepatan itu dilakukan Pj Wali Kota Batu dengan mengumpulkan seluruh Kepala OPD di Balai Kota Among Tani, Selasa (22/8/2023). Acara itu membahas tentang KUA dan PPAS 2023 dan APBD Kota Batu tahun 2024.
Aries mengatakan penanganan stunting, UMKM, pariwisata dan pertanian masih menjadi program prioritas. Selain itu, tambahan dari sektor pendidikan, kesehatan dan pembangunan fisik serta perbaikan Stadion Brantas yang rencananya pedagang besar akan segera direlokasi.
Baca Juga: Mengabdi 30 Tahun, 97 ASN Pemkot Batu Diganjar Lencana Satyalancana Karya Satya
“Kita ingin fokus terhadap program prioritas yang telah ditetapkan agar masyarakat ikut merasakan kehadiran pemerintah,” kata Aries.
Aries ingin agar pendapatan asli daerah (PAD) Kota Batu bisa terealisasi baik dari segi pendapatan di sektor pajak maupun parkir. Kota Batu sebagai Kota Wisata tentunya banyak potensi pendapatan daerah yang jika diolah dan dimaksimalkan maka akan mendapatkan hasil yang terbaik.
“Tentu itu akan kembali lagi untuk perbaikan baik fasilitas publik maupun peningkatan kualitas sumber daya manusia sehingga akan bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat Kota Batu,” tambah Aries.
Lebih lanjut, Aries menyoroti realisasi anggaran di beberapa OPD yang masih belum mencapai target mengingat sudah menjelang akhir tahun anggaran 2023.
Baca Juga: Naik Target, Pemkot Batu Optimistis Capai 10 Juta Wisatawan Lewat Kalender Wisata
“Kita terus mendorong agar program-program di setiap OPD dapat berjalan dengan maksimal tentunya dengan pelaksanaan inovasi dan kreativitas serta kerja keras seluruh OPD agar realisasi anggaran bisa terserap secara maksimal dan dapat dipertanggungjawabkan dengan baik,” jelasnya.
Sementara itu, membahas permasalahan sampah yang dihadapi di Kota Batu, Aries menekankan agar TPS 3R yang ada di Balai Kota Among Tani dan Pasar Induk Among Tani nantinya bisa menjadi contoh bagi seluruh masyarakat untuk mengurangi volume sampah karena sudah tidak lagi membuang sampah ke TPA.
“Tinggal satu minggu permasalahan sampah di TPA harus tuntas saya ingin di sini bisa mencontoh Balai Kota Denpasar yang menjadi percontohan untuk pengolahan sampah melalui TPS 3R,” kata dia.
Terkait dengan kegiatan karnaval tingkat desa yang menggunakan sound system secara berlebihan juga menjadi atensi khusus akan dipertegas.
“Menggunakan sound system yang berlebihan itu bukan adat dan budaya kita, kalau sudah menganggu masyarakat itu sudah meresahkan hal ini harus diubah dan ditegaskan lagi,” pungkasnya.
Reporter: M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A