MALANG, Tugumalang.id – Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Malang di akhir tahun 2024 diprediksi memakan biaya Rp 250 miliar. Dana ini akan diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Malang.
“Di tahun 2024 itu ada pesta demokrasi yang menyerap anggaran cukup banyak. Totalnya sekitar Rp 250 miliar. Segitu besar,” ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Malang, Tomie Herawanto saat ditemui belum lama ini.
Dana tersebut akan dihibahkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Malang dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Malang. Ia juga menyebut bahwa angka ini belum final. Ke depan, bisa dimungkinkan terjadi perubahan.
Sementara itu, KPU Kabupaten Malang telah membuat hitung-hitungan anggaran yang dibutuhkan untuk Pilkada 2024. Komisioner KPU Kabupaten Malang, Marhaendra Pramudya Mahardika mengatakan estimasi anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 150 miliar.
“Untuk pemilihan Bupati dan Wakil KPU belum melakukan pembahasan. Tetapi (kami) sudah inisiatif membuat draft hitungan sementara dengan masih mencantumkan penanganan COVID-19. Dalam perencanaan jumlahnya Rp 150 miliar,” ujar Mahardika.
BACA JUGA: Tanggapi Isu Golput, KPU Kabupaten Malang Akan Genjot Sosialisasi
Perkiraan anggaran ini mengacu pada Pilkada sebelumnya di tahun 2020 yang menghabiskan anggaran Rp 85 miliar. Kendati telah dilakukan hitung-hitungan, Mahardika mengatakan bahwa estimasi anggaran tersebut bisa berubah.
Pembahasan tentang anggaran ini, menurutnya, akan dilakukan secara lebih terperinci di paruh kedua tahun 2023. Sementara penetapan akan dilakukan di tahun 2024, jelang pelaksanaan Pilkada.
“Nanti ada yang di-cover oleh provinsi. Ada kepastian sendiri mana yang di-cover provinsi,” pungkasnya.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
editor: jatmiko