Tugumalang.id – DPD IPeKB Indonesia Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan Tugu Media Group menggelar workshop yang diperuntukkan oleh penyuluh KB pada Kamis (3/11/2022).
Workshop yang bertema “Penulisan Artikel Populer dan Fotografi untuk Penyuluh KB” tersebut dihadiri oleh Widyatmoko selaku Ketum DPD IPeKB Jawa Timur dan Sukamto, selaku Kepala bidang pelatihan dan pengembangan perwakilan Bkkbn Provinsi Jawa Timur mewakili Kaper Bkkbn Jawa Timur yang berhalangan hadir.
Dalam sambutannya, Widyatmoko menuturkan bahwasannya workshop ini merupakan bagian dari program IPeKB Jawa Timur demi meningkatkan mutu profesi khususnya di bidang penyuluhan KB dan mengembangkan metode penyuluhan penggerakan pelayanan dan pengembangan. Workshop dengan tema penulisan dan fotografi ini merupakan salah satu cara atau jalan untuk mewujudkannya.
Widyatmoko mengatakan bahwa IPeKB ini tidak hanya membahas tentang nasib melainkan ide-ide, gagasan baru, dan penemuan baru sehingga dapat meningkatkan kapasitas serta kualitas dokter.
Perka 8 tahun 2019 yang menyatakan tentang pedoman teknis penyusunan karya tulis dan karya ilmiah penyuluh KB.
IPeKB Jawa Timur mempunyai sebuah website resmi guna menjadi wadah penyuluh untuk menyalurkan karya tulisnya. Widyatmoko berharap akan banyak penyuluh KB yang nantinya akan mempunyai karya tulis yang berkualitas sehingga dapat mendorong program program IPeKB Jawa Timur.
“Kedepan website kita jadi benar benar bisa diakui oleh Bkkbn, sehingga ketika kita menulis disana tentu harus sesuai dengan kaidah penulisan yang baik itu bisa diakui,” Ujar, Widyatmoko.
Kepala bidang pelatihan dan pengembangan perwakilan Bkkbn Provinsi Jawa Timur, Sukamto, juga menyatakan hal senada.
Sukamto sangat mengapresiasi ide kreatifitas DPD IPeKB Jawa Timur di tengah kesibukannya dapat menyelenggarakan workshop demi mewadahi para penyuluh untuk lebih memiliki kapasitas di bidang penulisan.
Sebagaimana Permenpan RP 21 tahun 2018 bahwa penyuluh keluarga berencana adalah PNS yang memenuhi kualifikasi dan standar kompetensi serta diberikan tugas tanggung jawab wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan mulai dari penyuluhan, pelayanan, penggerakan, dan juga pengembangan program bangga kencana.
“Workshop ini merupakan sub unsur pengembangan yang sangat penting dan nilainya cukup besar dibanding unsur unsur yang lain”, Ujar Sukamto.
Dia juga berharap akan ada banyak pelatihan atau workshop yang bertema tema mengenai konten kekinian, sehingga nantinya akan banyak peminat untuk belajar bersama.
Sukamto juga menuturkan salah satu program bangga kencana yaitu meningkatkan system informasi keluarga yang terintegrasi, Yang artinya dengan adanya workshop penulisan dan fotografi ini akan menunjang program bangga kencana yang digagas oleh Bkkbn dengan penyuluh KB sebagai komponen penggerak utamanya.
Sukamto memberi penegasan bahwa penyuluh KB sebagai penggerak program bangga kencana dihadapkan dengan siklus perkembangan teknologi dan informasi yang semakin cepat saat.
Untuk itu, mereka harus segera meningkatkan kompetensinya, sehingga dapat menjadi penyuluh yang profesional dan berdedikasi. Dengan ahli di bidang penulisan artikel populer dan fotografi, maka akan meningkatkan kesiapan penyuluh menghadapi perkembangan teknologi.
Selain menjalankan program bangga kencana, Bkkbn Jawa Timur juga mempunyai program perecepatan penurunan angka stunting. Di tahun 2021, angka stunting secara Nasional mencapai 24,4%, sedangkan di Jawa Timur ada di angka 23,5%.
Harapan besar pemerintah melalui Bkkbn di tahun 2024 angka stunting bisa turun menjadi 14% dan ini menjadi tantangan serta PR bersama karena ini merupakan hal yang tidak gampang.
Bkkbn membentuk tim pendamping keluarga di Jawa Timur sebanyak 93.729 orang tim pendamping keluarga yang terdiri dari bidan desa tpp PKK dan juga kader KB.
Ini merupakan upaya Bkkbn untuk pencegahan stunting di masyarakat yang di mulai dari hulu. Tugasnya adalah mendampingi keluarga yang beresiko stunting, mulai dari calon pengantin, ibu hamil, ibu melahirkan, balita sampai dengan 59 bulan.
“Penyuluh KB harus berperan aktif sebagai garda terdepan sehingga diperlukan inovasi, strategi, konfergensi dengan mitra terkait untuk memanfaatkan peluang yang ada dalam upaya meningkatkan capaian program bangga kencana itu sendiri dan juga percepatan penurunan stunting di wilayah masing masing”, terang Sukamto.
Sukamto berharap kegiatan Workshop ini dapat menjadi motivasi dan ilmu bagi penyuluh KB sebagai upaya mengasah kemampuan dan kecerdasan masing masing agar nantinya saat melaksanakan penyuluhan dan pelayanan dapat meyakinkan masyarakat secara luas.
Bkkbn Jawa Timur sudah melaksanakan kegiatan yang berkaitan tentang penulisan sejak tahun 2018 dan beberapa waktu yang lalu juga telah mengadakan lomba karya tulis ilmiah bagi penyuluh KB. Namun antusiasme penyuluh masih belum mencapai target.
Menurut Sukamto, poin utama sebuah penulisan yang baik itu ada 3 hal yakni, banyak membaca, konsisten berlatih menulis, dan terus menulis dengan mengevaluasi hasil tulisan sebelumnya.
Di akhir sambutannya Sukamto mengingatkan bahwa masih banyak PR yang perlu di selesaikan oleh IPeKB di Jawa Timur, antara lain capaian realisasi BOKB yang masih rendah di Jawa Timur, Capaian pemutakhiran data PK22 yang masih di kisaran 60-70% sehingga perlu untuk ditingkatkan, dan pendampingan keluarga di beberapa wilayah masih belum maksimal.
Penulis: Ryan Fauzi
Editor: Herlianto. A