MALANG – Jajaran Ketua DPW PKS Irwan Setiawan dan Ketua DSW Dr Kiai Haji Muhammad Ajir Abdi Moenip, resmi melantik pengurus Dewan Pimpinan Tingkat Daerah di 38 Kabupaten/Kota se-Jawa Timur, Minggu, (21/2/2021). Termasuk jajaran DPD PKS Kota Malang.
Pelantikan digelar serentak secara virtual. Ketua DPD PKS Kota Malang, Ernanto Djoko menuturkan, dari prosesi pelantikan ini diharapkan tumbuh penyegaran dan semangat baru dalam tubuh internal PKS.
Khususnya dalam program kerja dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 mendatang. Ditargetkan Djoko, perolehan kursi jajarannya di DPRD Kota Malang bisa mencapai 11 kursi. Pileg lalu, PKS hanya kebagian 6 kursi.
”Target kami tinggikan jadi 11 kursi. Bisa diperoleh dari suara tahun lalu yang tidak mau berpolitik. Kami didik lagi 4 tahun ini, hasil surveinya 50 persen tertarik. Ini nanti yang kami sasar pendidikan politik entah lewat sosmed atau podcast,” terang dia, usai dilantik.
Seperti diketahui, catatan pada Pileh 2014 silam, PKS mulanya hanya kebagian 3 kursi. Namun meningkat jadi 6 kursi di Pileg 2019. Lebih jauh, legislator PKS diharap bisa mengamankan kursi sembari menyusun strategi untuk meraih capaian tambahan kursi lagi di Pileg 2024 mendatang.
”Teman-teman harus mengamankan kursi, dan calon lain harus cari lain kursi lagi sisanya 5 atau 4 pengurus kita nanti ikut program DPD. Target kita logis saja,” ujarnya optimis.
Djoko menambahkan, optimis itu ada, mengingat pada Pileg 2019 lalu suara PKS datang dari kalangan milenial anak muda. Prosentasenya, klaim dia capai 50 persen. Sebab itu dalam kepengurusan kabinet Asyik DPD PKS Kota Malang periode 2020-2025 siap berkolaborasi bersama anak muda.
Bagaimanapun, kaum muda dinilai harus jadi subyek politik, bukan obyek politik. Selama ini, mereka memang sulit dijangkau. Artinya, kader partai harus menganggap itu sebagai tantangn dan hadir nyata di tengah-tengah mereka.
”Bahwa anak muda jangan hanya dijadikan subyek politik bukan obyek politik serta mendorong terlibat aktif dalam aktualisasi diri dan bekarya di bidang kepemudaan. Paradigma itu yang ingin kami ubah,” tandasnya.
Terpisah, Ahmad Fuad Rahman, kader muda PKS yang kini menjabat sebagai anggota Komisi C DPRD Kota Malang membenarkan, sejak dulu PKS sudah menata konsepsi sebagai partainya anak muda.
”Buktinya, hari ini kita punya banyak tokoh anak muda. Di tingkat nasional, kita juga sudah membuat konten kreator akademi yang nanti mengarah juga ke anak muda,” jelas dia.
Sebab itu, jauh ke depan PKS bisa jadi jembatan bagi anak muda untuk menjadi wadah ide kreatif kalangan milenial dalam membangun negara. Tak hanya di tingkat nasional. Kata dia, di tingkat daerah juga harus melibatkan anak muda.
“Dengan menjasi jembatan anak muda, harapannya kepemimpinan juga bisa dikendalikan anak muda. Apalagi di Kota Malang, kotanya pendidikan,” harapnya.