MALANG, tugumalang.id – Sebagai perguruan tinggi vokasi, Politeknik Negeri Malang (Polinema) menyelenggarakan Pendampingan UMKM untuk Akselerasi Kemitraan Daerah, Senin (14/8/2023) di Auditorium Gedung AH. Kegiatan ini melibatkan 73 peserta yang notabene pelaku UMKM di Malang Raya.
Wakil Direktur IV Polinema, Prof Ratih Indri Hapsari ST MT PhD menjelaskan kegiatan ini merupakan progra pengabdian pada masyarakat dengan skema kemitraan yang pendanaan dari institusi Polinema.
Pelatihan ini, seiring adanya Peraturan Presiden (Perpres) 68 tahun 2022 tentang penguatan pendidikan dan pelatihan vokasi.
BACA JUGA: Bangga, Polinema Raih Juara Umum SNAV XI dan Olimpiada Akuntansi Vokasi VI
“Dalam Perpres itu disampaikan bahwa perguruan tinggi vokasi merupakan penggerak dari perekonomi daerah yang bisa dicapai dengan kolaborasi bersama asosiasi pengusaha dalam hal ini Kadin sebagai induk yang membawahi usaha,” katanya.
Menurut Ratih, Polinema bersama stakeholder seperti baik perbankan maupun pemerintah daerah berkolaborasi untuk penguatan ekonomi. Dengan begitu, ditargetkan UMKM binaan Polinema dapat naik kelas. Minimal, memenuhi persyaratan minimal untuk mengembangkan bisnis.
Seperti NIB, sertifikasi halal, memiliki dokumen minimum untuk diajukan proposal kredit kepada perbankan, hingga kendala teknis terkait produksi dan pemasaran.
“Tidak lupa mahasiswa juga kami libatkan, mereka kami bekali secara khusus untuk bertemu dengan para wirausahawan sehingga ketika lulus, tidak hanya fokus bekerja di industri tapi juga berwirausaha,” tegasnya.
Nantinya, pelatihan ini juga akan menghasilkan beberapa luaran. Termasuk, sertifikasi kompetensi pendamping UMKM untuk lima mahasiswa terbaik dan digital marketing bagi lima pelaku usaha terbaik.
“Menjelang akhir program di bulan November baru kita lihat bagaimana prestasi mahasiswa maupun UMKM,” tukasnya.
Ketua Unit Penunjang Akademik Pengembangan Karir dan Kewirausahaan Polinema, Ayu Sulasari SE MM menambahkan bahwa selain pelaku UMKM Malang Raya, pelatihan ini juga diikuti oleh pelaku usaha mikro di beberapa daerah Jawa Timur seperti Pasuruan.
Sementara mahasiswa yang dilibatkan berasal dari berbagai program studi (prodi). “Mahasiswa yang ikut integrated ya, dari seluruh prodi yang khususnya tergabung dalam program mahasiswa wirausaha dan Unit Kegiatan Mahasiswa Usaha Mahasiswa (USMA),” tukas dia.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Reporter: feni Yusnia
editor: jatmiko