Tugumalang.id – Kasus harian COVID-19 di Kota Malang mengalami gejolak hingga menembus angka 1.328 kasus aktif usai ada tambahan 430 kasus. Kini, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menyatakan akan menerapkan sekolah daring 100 persen.
“Mulai Senin (14/2/2022) saya minta daring semua. Saya belum menghubungi ke Kemenag, tapi saya mohon untuk tsanawiyah juga gitu,” kata Wali Kota Malang, Sutiaji, pada Kamis (10/2/2022).
Sutiaji menjelaskan bahwa keputusan sekolah daring itu diambil demi memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Sebab berdasarkan prediksi epidemolog, puncak COVID-19 ada di Februari 2022.
“Belum tau (berapa lama akan sekolah daring). Kan fluktuasinya tinggi ya. Contoh kemarin, kasusnyakan bertambah sampai 400-an. Disisir kurang lebih ada 100 bukan warga kita,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Suwarjana menambahkan bahwa pihaknya akan segera menyusun surat edaran terkait sekolah daring tersebut.
“Nanti akan dibuatkan surat edaran. Kami selalu mengevaluasi pembelajaran tatap muka setiap akhir pekan. Jadi surat edaran segera dibuatkan,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif mengatakan bahwa sudah ada delapan sekolah di Kota Malang yang sudah terpapar COVID-19.
“Jadi yang sudah terdeteksi itu SMAN 1, SMAN 4, SMAN 6, SMAN 8, SMAN 10, SMK Telkom, MAN 2, dan MIN 1 Kota Malang,” bebernya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Lizya Kristanti