LUMAJANG – Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji bersama jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terjun langsung ke lokasi pengungsian dampak erupsi Gunung Semeru, Senin (6/12/2021). Rombongan tersebut mengirimkan logistik untuk membantu kebutuhan warga sekitar lereng Semeru di Kecamatan Pronojiwo.
Hingga 6 Desember 2021, pemerintah mencatat 22 warga meninggal dan sekitar 27 orang dinyatakan hilang, sementara puluhan lainnya mengalami luka-luka. Sementara jumlah pengungsi di Kecamatan Pronojiwo mencapai sekitar 1.080 orang.
Wali Kota Sutiaji menyampaikan duka cita dari warga Kota Malang. Semua orang, kata dia, turut bersedih atas peristiwa yang terjadi di Lumajang tersebut.
“Harapan kami bantuan ini bisa bermanfaat untuk warga terdampak. Kami akan terus pantau dan akan terus mengirimkan bantuan,” ujarnya.
Tentu musibah erupsi Gunung Semeru ini, kata Sutiaji, ikut mempengaruhi perekonomian di Malang Raya. Dirinya sudah berkoordinasi dengan Bupati Lumajang dan kepala daerah terkait untuk bisa ikut mengakomodir kebutuhan yang diperlukan warga. “Lumajang ini salah satu pemasok sayur ke Kota Malang. Ketika akses terputus, ekonomi terdampak,” imbuhnya.
Saat ini jembatan Gladak Perak atau Piket Nol penghubung Malang-Lumajang, terputus. Sutiaji menjelaskan, pihaknya diminta untuk memfokuskan penyaluran bantuan di wilayah Pronojiwo, karena akses dari arah Malang tidak bisa masuk ke Candipuro. Pemkot Malang juga langsung menginventarisir kebutuhan warga pengungsian dan warga setempat. Pemkot Malang ikut menyiagakan tim Tagana dan BPBD Kota Malang untuk tetap berada di Pronojiwo.
“Kami sudah menghubungi Bupati Lumajang, harapannya karena wilayah ini tidak bisa terjangkau oleh Lumajang, kami dan teman-teman Malang Raya membantu di wilayah Pronojiwo,” kata alumnus UIN Malang tersebut.
Damkar Kota Malang Mobilisasi Kebutuhan Air Bersih
Damkar Kota Malang yang standby di Supit Urang Kecamatan Pronojiwo, melakukan mobilisasi mengangkut air bersih untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak. Kepala UPT Damkar Kota Malang Teguh Budi Wibowo mengatakan, mayoritas warga setempat memanfaatkan pompa untuk kebutuhan air bersih di rumah. Namun saat ini listrik di wilayah terdampak Gunung Semeru sedang padam. Sehingga air bersih menjadi salah satu kebutuhan mendesak.
“Kami sudah berada di sini dan ikut membantu mobilisasi suplai air bersih sejak Minggu (5/12/2021). Kami di sini akan terus membantu suplai air bersih, hingga jaringan listrik rumah warga kembali normal,” tegasnya.
Dalam sehari, pihaknya bisa menyalurkan sekitar 12 ribu liter air bersih untuk warga terdampak. Kebutuhan air diambil dari daerah Pasar Pronojiwo. Teguh menyebut, ada 2 armada Damkar Kota Malang ditambah dua armada dari Tugu Tirta Kota Malang yang melakukan mobilisasi penyaluran air bersih.
“Air bersih ini juga kami suplai ke dapur umum dan kebutuhan relawan. Kami ambil air dari bawah, agak jauh. Semua orang di sini saling membantu,” pungkasnya.
Reporter: M Sholeh