Tugumalang.id – Tim Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang sedang bersiap memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Ranu Kumbolo, Semeru, Jawa Timur. Rencananya, PLTS berkapasitas 3,2 kWp itu akan dipasang pada 8-13 Februari 2025.
Pemasangan sumber listrik ramah lingkungan itu merupakan kolaborasi antara Teknik Elektro ITN Malang, Ikatan Alumni Elektro (IKA Elektro), Himpunan Mahasiswa Pencinta Alam (Himakpa), serta didukung oleh Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Gimbal Alas, dan Forum Silaturahmi (Fosil) Mapala Malang Raya.
Ashadi, senior Himakpa ITN Malang sekaligus inisiator proyek mengaku bangga terhadap almamaternya. Pemasangan PLTS itu menurutnya sudah menjadi impian sejak lama.
Baca Juga: Rayakan Natal, Rektor ITN Malang Ajak Sivitas Akademika Sambut Tahun 2025 dengan Semangat Baru
“Kami cukup bangga dengan support ITN, dari rektor, Prodi Teknik Elektro dan alumni. Impian Danau Ranu Kumbolo tetap bersih sebentar lagi terwujud dengan adanya energi baru terbarukan yang ramah lingkungan,” kata Ashadi.
PLTS ini nantinya akan membackup peran genset yang sebelumnya sudah terpasang sebagai sumber energi penerangan dan pompa air. PLTS ini akan mengkonversi sinar matahari menjadi energi listrik yang bisa dimanfaatkan untuk penerangan hingga penggerak pompa air. Kebutuhan air sangat diperlukan untuk supply air wudhu, memasak dan bekal air sebelum perjalanan ke puncak Semeru.
Ashadi meyakini ITN Malang memiliki sumber daya yang kompeten di pembangkit listrik khususnya PLTS. Usulan teknologi terbarukan ini pun disambut baik oleh Prodi Teknik Elektro S-1, yang kemudian turut menggandeng alumni, TNBTS dan pihak lainnya.
“ITN punya ilmu, alumni punya dana. Maka kami ingin berbuat baik. Mari kita jaga alam ini tetap lestari,” ujar alumnus Teknik Elektro angkatan 1984 itu.
Baca Juga: Grand Final Duta Kampus ITN Malang, Ajang Bergengsi Mahasiswa Berprestasi
Dosen Teknik Elektro ITN Malang sekaligus pendamping proyek, Dr. Ir. Widodo Pudji Muljanto, MT., menjelaskan bahwa PLTS sebagai bentuk energi hijau akan mengurangi polusi di lingkungan sekitar Ranu Kumbolo. PLTS juga menjadi solusi menghemat biaya operasional pengadaan energi listrik di danau Ranu Kumbolo.
Menurutnya, PLTS yang akan dipasang di Ranu Kumbolo terdiri dari satu set PLTS off grid (tanpa sambungan PLN). Rencananya akan menggunakan 4 buah baterai VRLA, per baterai 12Vdc 100 ampere-jam (Ah). Bila ditotal semua baterai memiliki kapasitas 4800 Watt/jam yang setara 4,8 kWh.
Baterai tersebut mampu bertahan tiga tahun dan sesudahnya harus dilakukan penggantian, atau diupgrade ke jenis LiFePo4 kapasitas 5 kWh yang bisa bertahan hingga 10 tahun atau bahkan lebih. Solar cell atau panel surya yang dipakai sebanyak 16 lembar, masing masing berkapasitas 200 Wp. Sehingga total dari kapasitas solar cell 3,2 kWp.
“PLTS ini bisa dioperasikan 24 jam penuh. Untuk menghindari pemborosan penggunaan energi listrik karena kelalaian penggunaan di siang hari, maka kami memasang timer untuk lampu. Kalau untuk pompa tidak dibatasi penggunaannya, namun tetap dipasang alat pengontrol air agar air tidak terbuang sia sia,” jelasnya.
Untuk pembuatan PLTS ini Tim Teknik Elektro ITN Malang sebelumnya telah membuat desain dengan mempertimbangkan kondisi lokasi, konstruksi PLTS hingga memperhitungkan kemungkinan adanya aspek vandalisme di lokasi.
Setelah desain jadi, dan material PLTS disiapkan, maka dilakukan perakitan mock-up komponen selama dua hari di laboratorium Teknik Elektro ITN Malang. Sementara untuk uji coba hanya membutuhkan waktu sehari.
“Setelah PLTS dipastikan berfungsi maka rakitan dibongkar kembali dan dilakukan packaging dengan berat dan ukuran yang sesuai untuk dapat dimobilisasi ke Ranu Kumbolo,” paparnya.
Mobilisasi peralatan dari ITN Malang menuju Ranu Kumbolo akan transit di Ranu Pane. Selanjutnya komponen dan peralatan PLTS nantinya akan dimobilisasi menuju Ranu Kumbolo dengan cara dipikul dibantu tim relawan yang sudah berkoordinasi dengan Himakpa dan Gimbal Alas.
Sesampainya di lokasi, PLTS akan dilakukan setup permanen, kemudian PLTS diuji kembali dibawah supervisi dari mahasiswa asisten Laboratorium Teknik Elektro ITN Malang. Mahasiswa ini sudah memiliki keahlian dalam melakukan proses konstruksi dan pengujian PLTS.
Untuk kelancaran perakitan di Ranu Kumbolo, Teknik Elektro juga mentraining anggota Himakpa dan pendaki gunung lainnya di Laboratorium Energi Baru Terbarukan (EBT) Prodi Teknik Elektro ITN Malang.
“Kami rasa untuk perencanaan sudah cukup, tapi memang harus diuji langsung dilapangan. Semoga segera terpasang, dan tahan lama, serta membawa banyak manfaat,” tandasnya.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A