MALANG, Tugumalang.id – Kementerian Pertanian RI akan memberikan bantuan peralatan pertanian hingga pupuk untuk petani di Kabupaten Malang pada tahun 2025 ini. Bantuan ini diberikan untuk mendukung ketahanan pangan di Kabupaten Malang.
Saat ini, Kabupaten Malang memiliki tiga komoditas pertanian unggulan, yaitu padi, jagung, dan tebu. Bantuan ini diharapkan bisa memunculkan komoditas unggul keempat, yakni kedelai.
Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto mengatakan hal ini disampaikan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Yudi Sastro saat berkunjung ke Priggitan Pendopo Agung Kabupaten Malang, Sabtu (1/2/2025).
“Pak Dirjen tadi menyampaikan apabila Kabupaten Malang ada kebutuhan dukungan terhadap peralatan pertanian, termasuk benih dan pupuk. Itu akan mendapatkan prioritas di tahun 2025,” kata Didik.

Meski ada harapan produksi kedelai di Kabupaten Malang meningkat dibandingkan sebelumnya, Didik menegaskan pihaknya tidak akan memaksa petani untuk beralih ke komoditas tersebut. Menurutnya, petani juga berhak menentukan komoditas yang paling menguntungkan bagi diri mereka.
Ia juga menegaskan penanaman kedelai bukan syarat untuk mendapatkan bantuan. Kementerian Pertanian RI tetap akan memberikan bantuan ke petani di Kabupaten Malang untuk terus mengembangkan padi, jagung, dan tebu.
Baca Juga: Perkuat Ketahanan Pangan, Proyek UPLAND Digalakkan di Kabupaten Malang
“Tiga komoditas tadi tetap didukung. Beliau (Yudi Sastro) berpesan jangan sampai ada tanah bero atau tanah yang kosong dan tidak tertanami,” kata Didik.
Dukungan lain yang diberikan oleh Kementerian Pertanian RI adalah terkait sistem irigasi. Didik mengatakan pihaknya akan mengevaluasi wilayah produksi mana saja yang pengairannya kurang baik, lalu mengusulkan bantuan kepada Kementerian Pertanian RI.
“Mereka memberikan support untuk wilayah perairan (yang masih kurang baik) dan sungai-sungai yang dangkal,” terang Didik.
Baca Juga: Pemkab Malang Raih Penghargaan Peduli Ketahanan Pangan Tahun 2024
Bantuan yang diajukan nantinya berupa irigasi perpompaan, yang akan dikonsentrasikan di Malang Selatan. Didik menyebut wilayah Malang Selatan tak kekurangan air, akan tetapi tanah persawahan lokasinya lebih tinggi dari sumber air sehingga membutuhkan pompa untuk irigasi.
Terkait pupuk, Didik mengatakan di tahun 2025 ini distribusinya akan lebih baik dibandingkan tahun tahun sebelumnya. Ia berharap ini bisa memenuhi kebutuhan petani sehingga mereka bisa memberi pupuk tepat waktu.
“Harapannya proses pemupukan tepat waktu yang akhirnya berefek pada hasil produksi yang kita harapkan,” tutup Didik.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
redaktur: jatmiko