TUGUMALANG.ID – Pelatihan jurnalistik oleh Pondok Inspirasi bersama Garuda Literasi dan Tugu Jatim yang diadakan untuk mahasiswa Indonesia pada Sabtu (12/06/2021) kali ini mendatangkan CEO Media Group Irham Thoriq sebagai narasumber, dalam paparannya ia mengatakan bahwa semua orang mempunyai potensi menjadi seorang jurnalis.
Acara yang digelar secara gratis melalui zoom meeting ini mulai dari pukul 09.00 WIB dan dipandu oleh Indah Primadesi selaku member Pondok Inspirasi dan juga PromDev (Program Development) Garuda Literasi, serta diikuti oleh lebih dari 100 mahasiswa/i di seluruh Indonesia.

Pondok inspirasi merupakan salah satu wadah belajar, forum belajar, komunitas dan yayasan yang menyediakan berbagai latihan mulai dari pengembangan karir, pelatihan prestasi, serta pelatihan kepemimpinan.
Sebelum melakukan pelatihan mengenai jurnalistik, CEO Tugu Media Group membuka dengan menceritakan pengalamannya saat pertama kali terjun ke dunia jurnalistik. Menurutnya, untuk menjadi seorang jurnalis ijazah tidak begitu dipertimbangkan.
“Di dunia pers, ijazah itu tidak menjadi pertimbangan perusahaan untuk menerima teman-teman menjadi seorang jurnalis, jadi teman-teman yang sekarang semester akhir juga bisa menjadi jurnalis sambil kuliah,” jelas Irham Thoriq.
Karena menurutnya, dunia jurnalistik murni berasal dari skil dan pengalaman yang dimiliki. Intinya, semua orang mempunyai potensi menjadi wartawan, apapun profesinya. Thoriq menjelaskan bahwa salah satu pekerjaan wartawan adalah menulis, dan menulis menurutnya sangat penting, sebab orang hebat masa lalu pasti suka menulis.
“Teman-teman sudah bergabung di pondok literasi ini sudah tepat, karena sudah bergabung dengan komunitas yang memacu untuk melek literasi dan menulis. Itulah salah satunya penunjang dari profesi, meskipun tidak menjadi wartawan,” katanya.
Thoriq sapaan akrabnya juga mengatakan, salah satu keuntungan menjadi jurnalis adalah bisa kenal dengan siapaun bahkan bisa memperoleh kedudukan yang sejajar dengan narasumber, sehingga bisa menjalin jaringan dimanapun berada.
“Benefit itulah yang bisa menjadi bekal kita ke proses selajutnya, karena jaringan itu sangat penting. Orang yang sukses salah satunya karena jaringan, dengan jaringan kita bisa belajar lebih banyak. Dunia jurnalistik juga menjadi peluang bagi siapapun untuk meniti karir,” kata Thoriq.
Sebagai wartawan, untuk memperoleh jaringan adalah dengan silaturrahim yang dibayar. Namun untuk bisa bertahan menjadi seorang jurnalis adalah dengan mencintai pekerjaan tersebut, dan siap menerima resiko yang diterima.
“Kalau kita bekerja pada dunia yang kita cintai, misalnya ada kesulitan maka tidak akan menyerah,” tuturnya. (Mila Arinda)