Oleh: drh Puguh Wiji Pamungkas MM*
Pada tahun 1979, Michael Porter, seorang Profesor dari Harvard University mempublikasikan hasil risetnya tentang kekuatan kompetisi yang membentuk strategi. Dan menariknya, meski riset ini sdh puluhan tahun yang lalu, namun sepertinya masih sangat relevan jika di tarik pada dunia sekarang.
Menurutnya, bisnis kita akan selalu dihadapkan pada lima segmen kompetisi, antara lain : Ancaman pendatang baru, Bergaining Suplayer, bergaining buyer, hadirnya produk subtitusi dan persaingan ketat antar bisnis yang tidak ada habisnya.
Dunia yang hari ini begitu cepat berubah, peta permainan bisnis yang semakin susah di prediksi dan permasalahan yang semakin kompleks, seolah menjadi pembenar bahwa teori Porter tersebut harus menjadi perhatian serius agar kita sebagai pegiat bisnis tidak mengalami “Oxygen Debt”, yakni kekurangan daya, lemas dan lunglai dalam menjalani aktivitas bisnis dan dalam menghadapi kompetisi yang semakin keras.
Para pegiat bisnis harus memiliki kemampuan dan daya tahan yang cukup, staminanya harus selalu prima, otot-otot ketangguhannya harus terjaga, ketekunannya dalam menjalani dan mengeksekusi rencana-rencana bisnisnya harus terus tertata.
Jangan sampai kita mengalami “oxygen debt”, kekurangan oksigen dalam menjalankan bisnis, kehabisan energi dalam mengeksekusi, mengalami kelumpuhan dalam menjalankan irama bisnis dan tidak memiliki kemampuan yang cukup dalam berdaya saing.
Maka teruslah “Increasing Capability”, teruslah exploring network, teruslah latih diri dan team dengan seksama, teruslah mencari peluang, teruslah mengumpulkan sumber daya, teruslah bekerja dengan extrem productivity dan dekatkan diri kita pada ekosistem pertumbuhan, agar tidak mengalami oxygen debt.
*Penulis merupakan Founder RSU Wajak Husada
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id