Kota Batu, Tugumalang.id – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mewacanakan pengurangan subsidi biaya haji secara bertahap. Pasalnya, ongkos biaya haji diketahui terus naik dari tahun ke tahun. Jika subsidi terus digulirkan, maka BPKH bisa tekor.
Diketahui, biaya haji pada 2024 telah mencapai Rp 94,3 juta. naik cukup drastis dari sebelumnya di angka Rp 90,05 juta pada 2023. Kenaikan ongkos haji ini dipengaruhi kurs mata uang dunia khususnya dolar maupun riyal.
Sementara, nilai dana yang dibayarkan calon jamaah haji mulai 2010 tetap berkisar di angka Rp 25 juta di awal. Sementara nilai uang sebesar Rp 25 juta dulu dan sekarang sudah berbeda.
Situasi inilah yang membuat pemerintah tetap akan mengalokasikan subsidi haji. Subsidi ini dihadirkan untuk membantu masyarakat yang telah mendaftar bisa melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) mereka.
Baca Juga: Peluang Calon Jemaah Haji Cadangan di Kota Batu Berangkat Tahun 2024 Ini Masih Tipis
Namun pada 2024, pelunasan Bipih ini dilakukan dengan skema berbeda. Yakni porsi pembiayaan 60 persen ditanggung jamaah, dan 40 persen sisanya disubsidi pemerintah. Pada 2023, subsidi haji yang dialokasikan mencapai Rp 40 juta dan kini pada 2024 diturunkan menjadi Rp 37 juta.
Kendati begitu, Anggota BPKH Sulistyowati mengatakan, jika pengurangan nilai dana subsidi haji ini akan dikurangi secara bertahap tiap tahunnya. Harapannya nanti pelaksanaan haji para jamaah di Indonesia tidak lagi mengandalkan dana subsidi.
”Biaya haji terus naik, tapi yang dibayarkan jamaah haji kan tetap Rp 25 juta sejak 2010. Nilainya 25 juta dulu dan sekarang kan beda. Misal terus-terusan disubsidi, nanti lama-lama kita bisa tekor,” katanya saat di Malang, Jawa Timur beberapa waktu lalu.
Sembari berjalan, BPKH telah mengusulkan banyak skema pembiayaan haji secara mandiri tanpa harus mengandalkan APBN maupun Dana Abadi Haji. Contohnya seperti sistem tabungan haji hingga program haji muda.
Selama ini, jamaah haji hanya diberikan waktu dua kali untuk pelunasan BPIH. Yakni di awal dan di akhir sebelum berangkat. Skema ini ternyata dinilai terlalu berat. Apalagi bagi kalangan ekonomi menengah ke bawah.
“Ini (skema tabungan haji) sudah kita usulkan ke Kementerian Agama selaku yang berwenang. Usai lebaran mungkin kita akan rapat pembahasan, kita tunggu saja tindak lanjutnya,” ungkapnya.
Baca Juga: 158 Calon Jemaah Haji di Kota Batu Mulai Jalani Tes Kesehatan
Selain itu, BPKH juga terus mensosialisasikan agar masyarakat untuk berangkat haji saat usia muda. Selain karena mengacu pada kemampuan ekonomi juga faktor fisik.
”Selain kemampuan ekonomi, juga meminimalisir angka kematian jamaah haji yang rata-rata berusia tua,” jelas perempuan alumnus SMA Negeri 3 Malang ini.
Terlepas dari itu, BPKH terus berupaya memberikan yang terbaik untuk masyarakat. Sehingga animo masyarakat berangkat ke tanah suci terakomodir dan difasilitasi dengan sebaik mungkin.
“Mudah-mudahan kami tetap dapat mengemban amanah mengelola uang inindengan baik, sehingga kamj tetap bisa memberikan bantuan (biaya haji) untuk para jamaah di Indonesia,” harapnya.
: BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Reporter : M Ulul Azmy
editor: jatmiko