Tugumalang.id
  • Home
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Pariwisata
  • Olahraga
  • Hukum & Kriminal
  • Advertorial
  • Catatan
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Pariwisata
  • Olahraga
  • Hukum & Kriminal
  • Advertorial
  • Catatan
No Result
View All Result
Tugumalang.id
No Result
View All Result
Home Hiburan

Nonton Film Friends With benefits: Link, Sinopsis dan Fenomena Anak Muda

Redaksi by Redaksi
4 bulan Lalu
in Hiburan
Reading Time: 2 mins read
A A
friend with benefits

Adegan romantis Film Friends With benefit 2011 Foto/ Tangkapan layer Klip Film Friends With Benefits (2011)

Share WhatsappShare FacebookShare Twitter

Tugumalang.id – Nonton Film Friends With benefits (FWB) mungkin bisa jadi pilihan tontonan di akhir pekan. Film garapan sutradara Will Gluck yang berdurasi 109 menit ini berkaitan dengan fenomena FWB saat ini. Selain bergenre romance comedi, cerita film juga menampilkan perjalanan persahabatan hingga kisah cinta ini dapat menjadi cerminan bagaimana liku-liku berteman.

Diperankan dengan baik oleh Mila Kunis dan Justin Timberlake, Film ini berhasil menyabet penghargaan di Russian National Movie Award 2012. Bahkan juga jadi nominator di 5 penghargaan lainnya. Setelah rilis pada 2011, film ini memperoleh skor IMDb 6.5/10 dari 337.046 penilai dan skor 69 persen dari Rotten Tommatoes

Sinopsis dan Link Nonton Film Friends With Benefits

Jika belum Nonton Film Friends With benefit, mungkin sinopsis dan alur cerita berikut ini bisa buat Anda makin penasaran. Berlatar di New York, seorang agen perekrut bernama Jemie Rellis (Mila Kunis) sedang mencari seseorang untuk direkrut dalam sebuah pekerjaan. Ia lalu ingin merekrut seorang direktur seni, Dylan Harper yang diperankan oleh Justin Timberlake.

Awalnya Dylan tak begitu tertarik oleh tawaran Jemie. Hingga akhirnya ia pun setuju untuk pergi ke New York. Karena tak mengenal siapapun di New York, Dylan pun jadi akrab dengan Jemie. Apalagi keduanya sama-sama baru putus dari kekasih masing-masing. Hal ini membuat keduanya makin dekat.

Suatu hari, Dylan dan Jimmy berbicara tentang hubungan seks setelah menonton film romantis. Mereka setuju dengan pandangan bahwa seks tidak selalu harus diikuti oleh perasaan dan emosi. Setelah merasakan perlunya kontak fisik, mereka setuju untuk berhubungan seks tanpa komitmen atau emosi. Merasa tidak berguna, saya memutuskan untuk berhenti.

Jimmy kemudian berkencan dengan seorang ahli onkologi bernama Peter, tetapi hubungan itu berakhir setelah lima hari berkencan. Untuk mendorong Jimmy, Dylan membawanya ke rumahnya di California untuk berlibur.

Di California, mereka mulai memiliki perasaan yang lebih romantis daripada sebelumnya dan berhubungan seks dengan emosi. Tapi saat mendengar bahwa Dylan tidak merasakan hal yang sama, Jimmy marah dan kembali ke New York sendirian.

Jimmy kemudian mencoba berbicara dengan Dylan ketika dia mengetahui bahwa dia ingin mengakhiri kontrak. Jimmy mengatakan itu mempengaruhi biaya yang dia terima. Kemudian mereka berdebat dan memutuskan untuk pergi dan berpikir sendiri.

Pada titik tertentu, Dylan akhirnya menyadari perasaannya terhadap Jimmy. Dia kemudian mencoba untuk berkomunikasi dengan Jamie melalui ibu Jamie untuk mengejutkannya.

Dylan lalu memberi Jimmy sebuah kejutan. Ia lalu memberi tahu Jimmy bagaimana perasaannya yang sebenarnya. Jamie terkejut dan senang dengan pernyataan Dylan. Kemudian mereka pergi berkencan untuk pertama kalinya sebagai pasangan romantis

Penasaran bagaimana filmnya? Anda bisa menonton tayangan lengkapnya di website penyedia film resmi. Link Nonton Film Friends With Benefits untuk tayangan clip atau potongan film juga bisa ditonton melalui tautan ini.

Fenomena FWB di Kota Malang dan Pendapat Psikolog

Gambaran dalam film dan Fenomena FWB sebenarnya sudah lama terjadi di kalangan remaja dan mahasiwa. Termasuk di Kota Malang. Jalinan hubungan yang tak jelas ini bahkan mengarah ke pergaulan bebas. Topik FWB juga banyak dikaitkan dengan seks bebas dimana pemenuhan kebutuhan tanpa ikatan yang pasti.

Fuji Astutik, Psikolog UIN Malang pun menuturkan pada tugumalang.id bahwa pihaknya pernah mendapat keluhan dan cerita dari penyintas FWB. yang berkonsultasi. Fuji pun ikut prihatin dan berharap kemunculan perilaku FWB dalam konteks kebutuhan psikologis ini tak digunakan sebagai pengalihan kebutuhan lain yang sebenarnya.

Penulis: Imam A. Hanifah
Keyword: Nonton Film

Tags: Anak muda kota malangDownload Film Friends with benefitsFenomena anak mudafilmFilm FWB 2011Friends With benefitFWBkisah cintakota malangnonton film friends with benefits 2011sinopsis
Previous Post

Spesifikasi dan Harga Smartphone POCO M5, Cocok Buat Pecinta Game

Next Post

Studi Baru Temukan Tikus Bisa Ikuti Ritme dan Sukai Musik Seperti Manusia

Next Post
Tikus bisa ikuti ritme musik

Studi Baru Temukan Tikus Bisa Ikuti Ritme dan Sukai Musik Seperti Manusia

BERITA POPULER

  • Terlapor yakni owner Barrat Entreprise Diah Ayu Satiarini (baju kuning) dan suaminya Agung Barrat saat hadir di kantor Polresta Malang Kota, Jumat (17/3/2023). Foto/M Sholeh

    EO Barrat Entreprise Dilaporkan ke Polisi Atas Dugaan Penipuan dan Penggelapan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Total Pelanggaran yang Terekam Kamera e-TLE di Kota Batu Tembus 57.945 Pelanggaran

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pantai Balekambang Malang Masih Sepi, Pengunjung Keluhkan Jalan Rusak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Taman di Median Jalan Depan Pasar Induk Among Tani Kota Batu Dibongkar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 20 Merek Pakaian Thrifting Paling Diburu Pembeli

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Tugumalang.id

© 2022 Tugu Malang ID - Powered by Tugu Media Group

Navigate Site

  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Form Pengaduan
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Pariwisata
  • Olahraga
  • Hukum & Kriminal
  • Advertorial
  • Catatan

© 2022 Tugu Malang ID - Powered by Tugu Media Group