KOTA BATU – Pembatasan mobilitas masyarakat melalui kebijakan PPKM Darurat membuat sebagian besar roda perekonomian masyarakat Kota Batu melemah. Salah satunya tampak dari aktivitas Pasar Induk atau Pasar Besar Kota Batu, yang tampak sepi pengunjung.
Hariati, pedagang sembako Pasar Besar menuturkan, dagangannya mulai sepi pembeli sejak sepekan terakhir. Dia juga mengaku mengalami penurunan omzet.
“Bagaimana mau laku, kalau jalan jalan ditutup. Mbok ya sedikit memperhatikan rakyat kecil seperti kami,” ujarnya, Minggu (11/7/2021).
Menurutnya, pelanggannya yang mayoritas merupakan pemilik warung makanan banyak yang mengurangi jumlah belanjaannya. Hal itu lantaran adanya pembatasan jam malam yang diberlakukan dalam PPKM Darurat.
“Ya jelas warung warung makanan juga mengelus dada. Pembeli mereka banyak dari wisatawan, sedangkan semua wisata ditutup. Ya jelas sepi, paling hanya warga setempat yang beli, ucapnya.
Senada dengan Haryati, Andika Putra, pedagang ayam potong Pasar Besar juga mengaku mengalami penurunan omzet lantaran sepi pengunjung.
“Mau gak mau ya harus mengurangi pasokan dari pada busuk. Mudah mudahan pandemi segera selesai, ribet kerja dibatas batasi seperti ini,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala UPT Pasar Besar Kota Batu, Agus Suyadi mengakui kunjungan Pasar Besar memang mengalami penurunan sejak diberlakukannya PPKM Darurat.
Menurutnya, pelanggan Pasar Besar Kota Batu tak hanya dari masyarakat lokal. Namun sebagaian besar juga merupakan distributor dari luar daerah.
“Ini jelas merepotkan pedagang. Pedagang sayur tentu terancam dagangannya akan busuk kalau gak laku,” ujarnya.
Dikatakan, sebagian pedagang juga rela harus mengantarkan dagangannya ke luar daerah. Dimana biasanya pelanggan dari luar daerah lah yang datang ke para pedagang itu.