BATU – Buat yang gemar berburu kuliner malam, Mie Soden bisa jadi salah satu rekomendasinya. Hanya saja, menikmati sepiring mie di sini dibutuhkan perjuangan ekstra. Bahkan, banyak pelanggan yang sampai rela antri berjam-jam.
Well, kuliner yang populer di kalangan anak muda ini sebenarnya tak lebih dari sekedar mie instan. Harganya pun tidak menguras kantong. Sepiring mie soden, ditawarkan dengan harga Rp 5.500 untuk satu porsi biasa. Dan Rp 10.500 untuk satu porsi jumbo.
Hanya saja, cara memasaknya yang berbeda. Alih-alih mengikuti petunjuk di balik kemasan, mie soden diracik dengan tambahan bumbu dan komponen lengkap. Mulai dari sawi hujau, telur dan cabe rawit.
Menyantap kuliner ini makin nikmat saat ditutup dengan segelas teh susu yang khas, terbuat dari racikan susu segar, gula pasir dan satu kantung teh celup. Cukup sederhana, tapi bikin nagih.
Apalagi sensasi menyantapnya berada di tengah dinginnya udara Kota Batu. Tak heran jika sajian sederhana ini punya begitu banyak penggemar. Salah satunya, Nyda Belia, 26.
Perempuan asli Ponorogo ini mengaku baru tahu adanya Mie Soden semenjak kuliah di Malang. Berawal dari cerita kawan, iapun menjajal kuliner ini. Bahkan pernah sampai harus menunggu selama 3 jam.
“Yang bikin rela antri itu karena perpaduan suasananya sama makanannya disini pas. Harganya juga murah. Sambil nunggu kita bisa ngobrol sambil lihat pemandangan, menikmati hawa dingin,” katanya
Menurut Nyda, pelayanannya memang sedikit lama. Sebab, sang pemilik bekerja sendiri mengolah masakan. Tanpa bantuan juru masak lain. Namun, hal tersebut tidak mengurangi antusiasnya untuk kembali berkunjung.
Sebelum pandemi, kuliner yang identik dengan kedai bambu ini buka dari petang. Bahkan semakin malam semakin ramai yang berdatangan. Hanya saja, kini jam malam Mie Soden dirubah. Yakni mulai pukul 4 sore hingga 8 malam.
Sebelum memasuki kedai, pembeli juga dianjurkan untuk mencuci tangan menggunakan sabun dan diingatkan untuk selalu menjaga jarak serta menghindari kerumunan.