TUGUMALANG – Wabah virus corona atau SARS-Cov-2 telah berjalan selama setahun lebih. Para peneliti juga terus melakukan penelitian terhadap virus yang awal merebak di Wuhan, China ini. Terbaru, para peneliti berhasil mengidentifikasi virus corona ini dalam bentuk 3D.
Dilansir dari berbagai sumber, digitalisasi virus corona dalam bentuk 3D ini adalah pertama kalinya. Berhasil dilakukan peneliti dari Austria yang mengambil gambar dark 2 sampel asli virus yang sudah dibekukan.
Para peneliti berasal dari perusahaan Nanographics GmbH, Austria, yang bekerja sama dengan Vienna University of Technology dan peneliti di Tsinghua University, Beijing.
Sebelumnya, para ilmuwan China mengekstraksi, memindai, dan mendigitalisasi partikel virus SARS-CoV-2 yang utuh dalam bentuk sampel. Dalam prosesnya, para ilmuwan berhasil menjaga protein lonjakan sampel virus.
Sebagaimana tampak dalam gambar nanografik yang sudah bisa anda lihat sekarang, tampak virus ini merupakan jenis virus selubung atau sampul (enveloped virus) yang dilindungi lapisan tersusun dari protein dan minyak yang dikenal sebagai lipid bilayer.
Lapisan protein tersebut seolah tampak menyerupai duri mahkota. Diketahui, duri-duri tersebut berguna dalam mengikat membran sel inang untuk mengaktifkan enzim furin yang banyak ditemukan dalam organ tubuh manusia seperti paru-paru, hati, dan usus kecil. Hal ini yang membuat virus mudah menyerang organ-organ tersebut.
Meski begitu, sejumlah ahli menyebutkan jika virus ini sensitif terhadap suhu panas. Bahkan mereka akan mati jika terkena suhu 56 derajat Celcius dalam waktu 30 menit. Ia akan mati ketika berada di luar tubuh makhluk hidup dalam jangka waktu yang variatif, tergantung suhu atau tempatnya.
Kendati demikian, virus ini tetaplah berbahaya. Apalagi bagi mereka yang tidak punya daya tahan tubuh yang kuat, khususnya bagi penderita komorbid dan lansia. Tetap disiplin jaga protokol kesehatan.z
Reporter: Ulul Azmy
editor: Jatmiko