MALANG, Tugumalang.id – Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang menggelar Workshop Peningkatan Publikasi Internasional selama dua hari, tepatnya 2-3 Agustus 2023.
Kegiatan yang bertempat di Ball Room Hotel Rayz UMM ini melibatkan perwakilan dosen dari 7 Fakultas dan Pascasarjana sebagai peserta. Serta beberapa Guru Besar sebagai narasumber.
Yakni Guru Besar Farmasi Universitas Gadjah Mada, Prof apt Abdul Rahman MSci serta Prof Irwan Tri Nugroho, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret.
Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Malang Prof Dr Hj Umi Sumbulah MAg menyampaikan, workshop ini menjadi langkah awal akademisi UIN Malang sebelum melanjutkan pengabdian kepada seluruh stakeholder.
“Yang terpenting saat ini, kita tetap semangat dalam pengabdian kepada masyarakat, universitas kita tercinta, bangsa, dan negara. Karena ini kan, selaras dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” kata dia.
Terlebih, menulis artikel untuk jurnal internasional merupakan sebuah kewajiban bagi para dosen dan tenaga pendidik dengan harapan agar bisa menghasilkan luaran yang bermanfaat bagi universitas.
Hal ini sesuai dengan road map UIN Malang tahun 2021 hingga 2025, kemudian di tahun 2026 hingga 2030 menuju international recognition reputatition. Dimana, salah satu hal yang mendukung tercapainya roadmap itu adalah publikasi internasional.
“Hal ini wajib pagi para dosen sekalian, oleh karena itu saya berharap kita bisa mengikuti serius sehingga nanti menghasilkan output yang bermanfaat untuk kita semua,” sambungnya.
BACA JUGA: FITK UIN Malang Seminar Internasional dengan UM Malaya
Sementara itu, Prof Irwan Tri Nugroho menjelaskan bahwa dalam penulisan Jurnal ataupun artikel ilmiah membutuhkan semangat yang kuat dan penuh kecintaan agar semakin terwujud keinginannya.
“Layaknya mencintai pasangan kita, kita harus semangat dan penuh cinta. Begitu juga dengan penulisan jurnal, kita harus semangat dan mencintai tulisan kita agar selalu terikat dengan publikasi artikel ataupun jurnal,” ujarnya
Ia juga menjabarkan beberapa strategi yang tepat dalam publikasi, salah satunya dengan menentukan jenis jurnal ataupun artikel.
Dalam hal ini jurnal atau artikel ilmiah biasanya berbentuk catatan teknis, laporan penelitian, prosiding dan jurnal yang dalam penulisannya perlu mengasumsikan pembaca cukup familiar dengan topik yang diambil.
Di samping itu, yang mempengaruhi jurnal sebenarnya adalah jumlah sitasi dibagi jumlah dokumen. Oleh karena itu, pentingnya memilih jurnal yang berafiliasi dan penerbit yang bereputasi agar terhindar dari predator jurnal.
“Perlu memilih jurnal yang bereputasi seperti Elsevier, Springer, Wiley, Taylor and Francis, dan sebagainya, agar kita terhindar dari predator,” terangnya.
Dalam paparannya, ia menambahkan bahwa Jurnal itu sendiri memiliki rangking yang dibagi menjadi empat kuartil yakni Q1, Q2, Q3, dan Q4. Dimana Q1 adalah jurnal dengan reputasi yang paling tinggi diikuti Q2, Q3, dan Q4. “Artinya, semakin tinggi reputasi jurnal yang dituju semakin tinggi tuntutan kontribusi dan semakin mendalam analisis yang harus dibuat,” paparnya.
Usai mendapatkan materi tentang Strategi Publikasi itu, Dr Hj Samsul Susilawati salah satu peserta mengatakan, sangat antusias dengan diadakannya workshop ini.
Selain mendapatkan ilmu, ia mengatakan, senang bisa memperluas wawasan tentang publikasi internasional. “Saya sangat tertarik dan senang dengan diadakannya workshop peningkatan publikasi internasional ini. Jadi tahu tips dan strategi publikasi,” ujar Dosen Pascasarjana itu.
Dia berharap ke depannya kegiatan publikasi artikel pada jurnal internasional rutin dilakukan. Sebab, untuk meraih peringkat World Class University salah satu upaya yang bisa diandalkan adalah hasil publikasi jurnal yang bereputasi baik.
“Sebaiknya terus dilakukan kegiatan publikasi pada jurnal internasional karena dalam rangka untuk meraih peringkat WCU maka salah satu instrumennya adalah hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal yang bereputasi baik,” tukasnya.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
reporter: feni yusnia
editor: jatmiko