Tugumalang.id – Kuliner di Kota Malang tak akan pernah ada habisnya jika mencari yang enak, sedap, mengenyangkan, harga murah, bahkan legendaris. Mulai dari bakso, soto, hingga rujak cingur selalu menggoda lidah. Seperti Rujak Cingur Nusabarong yang berada di Jalan Nusabarong, Kecamatan Klojen, Kota Malang, yang berdiri sejak tahun 2005..
Walupun namanya rujak cingur, bukan berarti menu yang disajikan hanya rujak. Ada menu lain yang menemani panasnya tenggorakan yakni kolak mutiara, menu yang selalu dipasang-pasangkan dengan rujak cingur.
Seporsi rujak cingur berisi sayur, tempe goreng, tahu goreng, cingur sapi, nanas, bengkoang, timun, dan lontong yang di potong-potong. Bumbunya kacang dicampur petis dan air yang diulek.
Sedangkan untuk kolak, bahan yang disiapkan cukup simpel yakni kuah santan, pisang, kolang kaling singkong, dan mutiara. Di sini juga disiapkan es batu bagi pelanggan yang suka.
Pemilik Rujak Cingur Nusabarong, Muhamad Ghozie menuturkan bahwa pelanggan yang sering berkunjung adalah pekerja kantoran yang berada di sekitaran warung.
“Karena di sekitar sini juga ada beberapa kantor seperti Dinas Pemberdayaan Perempuan, kantor BRI, SPJH, dan BNI, jadi biasanya makan siangnya mereka ke sini mengisi jam istirahat juga,” jelasnya, pada Senin (28/03/2022).
Tidak hanya itu, banyak pelanggan yang datang dari luar kota yang juga selalu mampir ke kuliner satu ini.
“Dari luar kota juga, biasanya mereka udah pesan dulu sebelum ke sini. Ada juga yang pesan dan dikirim ke tempat mereka. Bahkan untuk makan siang juga mereka bela-belain ke sini,” ujar bapak dari tiga anak ini.
Harga yang dibanderol juga terjangkau, cukup Rp 16 ribu untuk seporsi rujak cingur. Sementara kolaknya dibanderol Rp 5 ribu per porsi. Dalam sehari, dia bisa menjual 100 porsi rujak cingur.
“Kalau dari kita sendiri itu 100 porsi satu hari. Tidak termasuk pesanan kita bedakan pesanannya sekian tidak terhitung sama porsi yang kita siapkan untuk satu hari. Dengan penghasilan perhari sebesar Rp 1,6 juta dari 100 porsi sudah sangat membantu,” bebernya.
Rujak Cingur Nusabarong buka mulai pukul 11.00 sampai pukul 14.00 WIB. Ghozi dibantu teman dari alm istrinya, keponakannya, dan anaknya yang ketiga untuk melayani pelanggan.
Pengembangan usaha kuliner ini juga atas dukungan anaknya, Kholilah Zuhairoh yang ingin mengembangkan usaha orangtuanya.
Zuhairoh berinisiatif untuk memasukkan kuliner orangtuanya ke aplikasi pesanan makanan Go Food dan juga ke media sosial yang diberi nama @Rujak Cingur Nusabarong.
“Punya ide untuk ngembangin usaha bapak sama ibu, karena semenjak ditinggal ibu juga jadi pengen lanjutin usaha ini. Masukkan ke Go Food sama ke media sosial juga, ya dari situ banyak juga yang pesan, ” katanya.
Perempuan yang juga mahasiswi Unisma ini membagi tips agar usaha tetap bertahan dan disukai yakni harus mengutamakan rasa bukan seberapa banyak yang ludes terjual.
“Kalau makanan itu utamakan rasa karena sekarang itu kebanyakan ya sudah yang penting dapat untung tidak mementingkan rasa. Ini juga yang mungkin menjadi perbedaan Rujak Cingur Nusabarong dengan rujak-rujak yang lain,” beber Zuhairoh.
Permintaan pembeli juga bermacam-macam. Biasanya pelanggan dari daerah Timur mulai dari Pasuruan, Probolinggo, Jember memilih rasa yang sedikit asin. Sedangkan daerah Malang sendiri lebih menyukai rasa yang manis-manis dan sedikit gurih.
Salah satu pelanggan yang selalu berkunjung ke Rujak Cingur Nusabarong, Rini mengungkapkan bahwa menu makanan yang disajikan sangatlah pas untuk disantap apalagi di siang hari.
“Di sini saya sangat suka sekali. Itu menunya ada kolak sama rujak cingur rasanya cocok untuk lidah kami yang domisili di Kota Malang. Rasanya enak, rasa bumbunya pas, pedesnya tidak terlalu pedas, pokoknya enaklah dan cocok untuk kita nikmati saat jam istirahat kerja,” ucapnya.
Perempuan yang juga pegawai di Dinas Pemberdayaan Perempuan ini menambahkan jika belum lengkap rasanya kalau ke Malang belum mencoba rujak cingur. Selain karena rasa, harganya juga terjangkau
“Ini salah satu kuliner Jawa Timur khas banget. Campuran di menu ini tidak menghianati rasa, menikmati betul. Harganya juga saya rasa terjangkaulah pas dengan porsinya. Kalau belum rasakan rujak cingur dan kolak di sini itu belum ke Malang,” pungkasnya.
Reporter: Damianus Darfin dan Maria Diana
Editor: Lizya Kristanti
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id