MALANG, Tugumalang.id – Rasa duka mendalam dirasakan bangsa Indonesia yang kehilangan salah satu putra terbaik bangsa yakni mendiang Romo Benny Susetyo.
Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) tersebut berpulang pada hari Sabtu (5/10/2024) lalu di tengah tugas kedinasan ke Pontianak, Kalimantan Barat di usia 55 tahun.
Pria bernama lengkap Antonius Benny Susetyo itu lahir di Malang, Jawa Timur pada tanggal 10 Oktober 1968. Alumni Pasca Sarjana Sekolah Tinggi Filsafat dan Teknologi (STFT) Widya Sasana Malang tahun 1996 itu dikenal sebagai seorang intelektual yang teguh merawat nilai kebhinekaan.
Baca Juga: Rektor UM: Terlalu Banyak Aset Intelektual di Kampus yang Belum Termaksimalkan
Romo Benny melanjutkan pendidikannya di program Doktor Ilmu Komunikasi Universitas Sahid Jakarta pada tahun 2022 lalu. Ia mengawali karir di Gereja Katolik sebagai pastor pembantu di Gereja Katolik Situbondo.
Kemudian sempat menjabat sebagai Sekretaris Eksekutif Hubungan Agama dan Kepercayaan di Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) tahun 2008.
Selanjutnya Romo Benny dipercaya sebagai Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP yang bertugas menjalin hubungan aktif lintas agama dan kepercayaan serta membangun dialog demi terciptanya toleransi dan kerukunan Indonesia.
Baca Juga: 7 Hobi Ini Bisa Tingkatkan Kecerdasan Intelektual
Di sela-sela kesibukannya, Romo Benny menyempatkan waktu untuk menulis dan menghasilkan beberapa karya buku. Salah satunya buku berjudul Hancurnya Etika Politik dan Membuka Mata Hati Indonesia.
Sepanjang hidupnya, pria yang akrab disapa Romo Benny itu mengabdikan diri untuk memperjuangkan nilai-nilai Pancasila, dialog antar umat beragama, serta etika kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal inilah yang kemudian membuat sosoknya terpatri sebagai seorang pastor muda yang memantik gerakan moral bangsa.
Romo Benny dalam setiap kesempatan juga mengingatkan pentingnya para generasi muda Indonesia untuk terus merawat nilai-nilai toleransi dalam bermasyarakat.
Sebagai seorang intelektual dan rohaniawan, Romo Benny selalu vokal menyuarakan tentang keadilan sosial serta persoalan-persoalan besar yang dihadapi oleh bangsa Indonesia.
Ia lantang menyuarakan keprihatinannya atas kondisi meningkatkan intoleransi dan juga polarisasi politik mengatasnamakan agama di Indonesia.
Bagi Romo Benny, melihat konflik identitas adalah sebuah ancaman besar bagi keutuhan bangsa. Apalagi bangsa Indonesia adalah bangsa majemuk dengan semangat persatuan. Hal itulah yang dijaga Romo Benny hingga akhir hayatnya yakni menjaga nilai-nilai Pancasila sebagai perekat utama di tengah perbedaan suku, ras, dan juga agama.
Selain itu, Romo Benny juga menekankan nilai gotong royong sebagai identitas bangsa Indonesia. Dalam setiap kesempatan, ia selalu menyampaikan keyakinannya bahwa kerja sama dan solidaritas antar anak bangsa menjadi senjata yang ampuh untuk menyelesaikan berbagai persoalan seperti kemiskinan, ketidakadilan, dan juga konflik sosial.
Berkat pemikirannya itu membuat sosok Romo Benny begitu mudah diterima oleh semua kalangan baik kalangan gereja, pemerintah, dan juga masyarakat luas. Sosoknya dikenal sebagai pribadi yang teguh memperjuangkan nilai-nilai kebhinekaan dan keadilan sosial.
Mendiang Romo Benny akan dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Sukun pada Senin (7/10/2024) hari ini.
Selamat Jalan Romo Benny, jasamu selalu abadi!.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Bagus Rachmad Saputra
Editor: Herlianto. A