MALANG, Tugumalang.id – Timbulnya banjir seakan telah menjadi pemandangan biasa kala Kota Malang diguyur hujan lebat. Masterplan drainase yang bakal dibuat Pemerintah Kota Malang digadang-gadang mampu atasi masalah banjir yang selalu terjadi saat Kota Malang.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang, Dandung Djulharjanto melalui Analis Sumber Daya Air Bina Marga DPUPRPKP Kota Malang, Yocky Firmanda mengatakan bahwa masterplan drainase itu kini dalam proses eksekusi.
Dikatakan, intensitas curah hujan tinggi yang melanda Kota Malang dalam beberapa hari terkahir membuat kinerja drainase di Kota Malang tidak berjalan secara optimal. Hal itulah yang menurutnya mengakibatkan terjadinya banjir di 14 titik di seluruh kecamatan di Kota Malang seperti yang didata BPBD Kota Malang saat hujan melanda Kota Malang pada Jumat (24/3/2023) lalu.
Untuk itu menurutnya, revitalisasi pembangunan drainase yang terkonsep dalam masterplan drainase Kota Malang itu perlu segera digencarkan. Dalam masterplan itu, Yocky mengatakan pihaknya telah memetakan sebanyak 35 titik Daerah Aliran Drainase (DAD) yang tersebar di berbagai wilayah di Kota Malang.
Di seluruh DAD itu nantinya akan dilakukan pembangunan drainase utama dan jaringannya yang disebut sebagai solusi pemecah banjir. Menurutnya, 2 titik DAD diantaranya telah dirampungkan, yakni di Jalan Terusan Dieng dan Jalan Jupri, Kota Malang. Dua DAD itu telah memakan anggaran APBD Kota Malang sekitar Rp 7 milyar di 2022 lalu.
“Kalau di tahun 2023 ini, kami akan merealisasikan untuk main drain nya saja dulu. Termasuk DAD di wilayah Sawojajar dan Kedungkandang. Itu ada 3 titik pembangunan untuk mengurangi genangan di Jalan Danau Toba, Kerinci, Toba Raya sekaligus Gribig,” ucapnya.
Dia mengatakan bahwa Pemkot Malang menyiapkan anggaran sekitar Rp 12 milyar untuk pembangunan drainase tersebut. Pembangunan itu ditargetkan bisa rampung di tahun 2023 ini.
“Untuk penuntasan (drainase) di 3 titik ini pagu anggarannya sekitar Rp 12 milyar. Ini untuk tahun tunggal, jadi kami wajib menyelesaikan di akhir tahun 2023 ini. Kalau sekarang masih dalam proses lelang,” bebernya.
Adapun 30 titik DAD lainnya, dia menyampaikan akan dikerjakan di tahun tahun berikutnya atau multiyears sesuai dengan kemampuan anggaran APBD Kota Malang.
Reporter: M Sholeh
editor: jatmiko