Tugumalang.id – Kehidupan mahasiswa sering kali dipenuhi dengan berbagai aktivitas, mulai dari tugas kuliah, organisasi, hingga kegiatan sosial.
Dengan jadwal yang padat, banyak mahasiswa menghadapi dilema. Ingin menikmati makanan enak dan sehat, namun tetap harus hemat untuk menjaga pengeluaran.
Dua pilihan utama yang biasanya diambil adalah memasak sendiri atau makan di luar. Lalu, mana yang lebih baik?
Baca Juga: STIE Malangkucecwara Lepas 3 Mahasiswanya Magang Kerja Internasional di Jepang
Memasak Sendiri
Bagi sebagian mahasiswa, memasak sendiri adalah solusi ideal untuk menghemat biaya sekaligus menjaga kesehatan. Namun, kegiatan ini juga memiliki tantangannya sendiri.
Pro:
1. Lebih hemat: Memasak sendiri terbukti dapat menghemat pengeluaran hingga 50% dibandingkan dengan makan di luar setiap hari. Dengan budget yang sama, mahasiswa dapat membeli bahan makanan untuk beberapa hari.
2. Lebih sehat: Memasak sendiri memungkinkan kontrol penuh terhadap bahan dan porsi makanan. Mahasiswa dapat memilih bahan berkualitas dan mengurangi penggunaan minyak, garam, atau gula.
Baca Juga: Mahasiswa ITN Malang Raih Gelar Juara 2 Internasional Plant Design Competition Derrick 2024
3. Lebih fleksibel: Tidak ada batasan menu. Mahasiswa bisa mencoba berbagai resep sesuai selera dan kebutuhan.
4. Meningkatkan keterampilan hidup: Memasak adalah keterampilan penting yang bermanfaat di masa depan, terutama setelah lulus dan mulai hidup mandiri.
Kontra:
1. Membutuhkan waktu: Proses memasak, mulai dari mempersiapkan bahan hingga mencuci peralatan, bisa memakan waktu yang tidak sedikit.
2. Membutuhkan persiapan: Belanja bahan makanan, menyimpan, dan menjaga kebersihan dapur menjadi tugas tambahan.
3. Bisa membosankan: Jika dilakukan terus-menerus, memasak sendiri dapat terasa monoton, terutama bagi yang kurang kreatif dalam mencoba resep baru.
Makan di Luar
Ketika jadwal padat atau sekadar ingin bersantai, makan di luar menjadi pilihan yang menarik. Namun, opsi ini juga memiliki konsekuensi yang perlu dipertimbangkan.
Pro:
1. Lebih praktis: Mahasiswa tidak perlu repot memasak atau mencuci peralatan. Cukup pergi ke warung makan atau memesan melalui aplikasi.
2. Lebih variatif: Pilihan menu yang tersedia sangat beragam, mulai dari makanan tradisional hingga internasional.
3. Bisa menjadi ajang bersosialisasi: Makan di luar bersama teman sering kali menjadi momen yang menyenangkan dan mempererat hubungan.
Kontra:
1. Lebih mahal: Biaya makan di luar setiap hari bisa menguras anggaran bulanan mahasiswa.
2. Kurang sehat: Makanan siap saji umumnya mengandung kadar gula, garam, dan minyak yang tinggi, yang kurang baik untuk kesehatan jika dikonsumsi terlalu sering.
3. Kurang higienis: Tidak semua tempat makan menjaga kebersihan dengan baik, sehingga ada risiko terpapar makanan yang tidak higienis.
Menemukan Keseimbangan
Tidak ada jawaban mutlak mengenai mana yang lebih baik. Namun, mahasiswa dapat menemukan keseimbangan antara memasak sendiri dan makan di luar:
1. Kombinasi: Cobalah memasak di akhir pekan untuk persediaan makanan selama beberapa hari ke depan. Sementara itu, makan di luar bisa dilakukan saat ada acara khusus atau jika benar-benar kehabisan waktu.
2. Tips hemat saat makan di luar: Pilih menu dengan harga terjangkau, berbagi porsi dengan teman, atau manfaatkan promo dari aplikasi pemesanan makanan.
3. Tips memasak yang praktis: Gunakan resep sederhana dan cepat, seperti tumis sayur atau mie goreng. Pilih alat masak yang efisien, seperti rice cooker multifungsi, dan manfaatkan sisa makanan untuk menu berikutnya.
Pilihan antara memasak sendiri atau makan di luar tergantung pada preferensi, gaya hidup, dan kondisi masing-masing individu.
Yang terpenting adalah menemukan keseimbangan yang tepat agar kebutuhan gizi terpenuhi tanpa menguras kantong. Dengan perencanaan yang baik, mahasiswa dapat menikmati makanan enak dan sehat tanpa perlu khawatir soal anggaran.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Say Martua Panji Tampubolon (Magang)
Editor: Herlianto. A