Malang, Tugumalang.id – Tim Egg Pasteurize dari Universitas Islam Malang (Unisma) berhasil meraih Piala Emas dalam ajang Innovillage Competition yang diselenggarakan Telkom University, pada kategori Kerawanan Pangan. Dalam kompetisi ini, mereka mengusung konsep sociopreneur.
Lewat inovasi Photovoltaic Egg Pasteurize Pulse Electric Field—sebuah mesin pasteurisasi telur berbasis tenaga surya dengan sistem kejut listrik—mahasiswa Unisma mendapatkan pendanaan hibah Rp22 juta dan hadiah Rp45 juta saat penganugerahan.
Tim Egg Pasteurize berhasil lolos dari 165 besar ke 50 besar, kemudian melaju ke 20 besar, hingga akhirnya meraih Juara 1 dalam kategori Kerawanan Pangan.
Baca juga: Makin Melesat! 4 Tim Mahasiswa Unisma Borong Medali di Ajang Internasional YISF 2025
Alat Photovoltaic Egg Pasteurize Pulse Electric Field ini memberikan manfaat besar bagi masyarakat Desa Ganjaran, Gondanglegi, Kabupaten Malang, khususnya bagi peternak dan pedagang telur. Melalui sistem tenaga surya, alat ini menghasilkan kejut listrik yang mampu menekan jumlah mikroba patogen, sehingga masa simpan telur menjadi lebih panjang.

Program ini berawal dari perhatian pemerintah Indonesia terhadap ketahanan pangan, seiring tingginya angka stunting. Para ilmuwan terus berinovasi, termasuk merancang formulasi pakan untuk menghasilkan telur fungsional.
Stunting bukan hanya berdampak pada pertumbuhan fisik dan daya tahan tubuh, tetapi juga menurunkan kemampuan kognitif anak. Jika tidak ditangani, Indonesia berisiko kehilangan generasi penerus di masa depan.
Kepala Pusat Inkubator Bisnis, Ir. Brahmadhita Pratama Mahardhika, menjelaskan bahwa telur fungsional menjadi alternatif untuk meningkatkan kecerdasan otak anak-anak. Selain protein tinggi, telur ini mengandung DHA dan EPA, komponen utama Omega-3 yang penting bagi kecerdasan.
Baca juga: Terinspirasi dari Sang Abah, Mahasiswa Unisma Viqqi Razaqtana Tuai Banyak Prestasi Lewat Dakwah
Namun, telur fungsional memiliki masa simpan yang relatif singkat karena tingginya kandungan gizi, sehingga mikroba patogen lebih cepat menyerang.
Inovasi alat pasteurisasi telur dengan kejut listrik ini memberikan solusi untuk mengurangi risiko kontaminasi mikroba patogen. Prosesnya melibatkan steaming dan pemanasan dengan ekstrak daun sirih serta senyawa antibakteri alami lainnya.
Setelah air antiseptik dipanaskan, telur dikenai tegangan listrik dalam waktu singkat, sehingga mikroba patogen dapat ditekan secara optimal.
Saat presentasi, tim mendapatkan pujian dari dewan juri berkat ide kreatif dan inovatifnya. Tim Egg Pasteurize dianggap unik karena fokus pada sektor hilir pangan, berbeda dengan kebanyakan peserta lain yang fokus pada sektor hulu.
Dewan juri juga mengapresiasi kekompakan tim dalam mempresentasikan program. Teknologi yang diusulkan dinilai mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat, baik dalam peningkatan kualitas telur maupun pendapatan peternak.
Konsep sociopreneur yang diusung dinilai sangat tepat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tim Egg Pasteurize diketuai oleh Nizhamuddin Mufid Azzuhri, beranggotakan Usamah Prawira Yuda dan Asri Octaviana, dengan bimbingan Ir. Brahmadhita Pratama Mahardhika dari LPKIB UNISMA.
“LPKIB akan terus berkomitmen mendampingi tenant hingga menjadi entrepreneur sejati, baik di bidang bisnis, start-up, maupun sociopreneur. Melalui Inkubator Bisnis, LPKIB UNISMA akan mencari, membina, dan mengembangkan tenant hingga mandiri, termasuk dengan mendukung partisipasi dalam kompetisi hibah nasional dan internasional,” jelasnya.
Sementara itu, Restu Millaningtyas menambahkan bahwa kehadiran LPKIB menjadi ujung tombak kesuksesan Entrepreneur University dan berdampak pada peningkatan IKU 1 perguruan tinggi.
Perjalanan Tim Egg Pasteurize penuh tantangan, mulai dari perumusan ide, perancangan alat inovasi, penyusunan RAB, pelaksanaan program, hingga pelaporan dan presentasi hasil.
“Akhirnya kami membuktikan bahwa kami bisa menjadi yang terbaik,” ujar Nizhamuddin Azzuhri, ketua tim.
Usamah dan Asri juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh civitas akademika Universitas Islam Malang, khususnya LPKIB, atas dukungan penuh hingga keberangkatan mereka ke awarding di Bandung.
Tim Egg Pasteurize juga berterima kasih kepada Telkom University dan seluruh panitia Innovillage yang telah menyelenggarakan acara bermanfaat bagi masyarakat.
Program seperti Innovillage membawa dampak positif nyata bagi masyarakat. Nizhamuddin menekankan bahwa di era sekarang, kompetisi bukan lagi soal gengsi atau ego, melainkan kolaborasi untuk prestasi dan kebermanfaatan.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter : M Ulul Azmy
redaktur: jatmiko