MALANG | TuguMalang – Mahasiswa Universitas Islam Malang (Unisma) terus menorehkan prestasi di berbagai ajang, bahkan tingkat internasional.
Seperti halnya sejumlah mahasiswa Fakultas Teknik Unisma berhasil meraih medali emas dan perak di Event National Innovation and Invention Competition (NIICe) 2022 yang digelar secara daring oleh Universiti Tun Hussein Onn (UTHM) Malaysia.
Peraih medali emas tersebut ialah Fajar Ariadi dari Jurusan Teknik Elektro dibawah bimbingan Bambang Minto B ST MT dan Efendi S Wirateruna ST MSc selaku dosen pembimbing.
Sedangkan peraih medali perak, Eka Ristiana Firdaus, Linda Silvia, Moh Hidayatur Rohman dan M Nur Khalim. Keempat mahasiswa itu merupakan mahasiswa Jurusan Teknik Mesin dengan dosen pembimbing Akhmad Faruq Alhikami ST MT dan Dr Ena Marlina ST MT.
Efendi menyampaikan, bahwa dalam pelaksanaannya UTHM telah bekerja sama terlebih dulu dengan Unisma. Begitu juga beberapa kampus lainnya di Indonesia yang dilibatkan sebagai peserta.
“Lomba ini diikuti berbagai kampus yang sebelumnya telah kerja sama dengan UTHM. Jadi sebelum mengadakan lomba, mereka kerja sama dengan FT Unisma untuk mempublish informasi, lalu teman-teman mahasiswa ini tertarik. Kami juga mengirim dua tim juri dari teknik mesin dan teknik elektro,” ujarnya.
Setelahnya, pendamping disesuaikan dengan tema dan segmen penelitian yang dilombakan. Salah satunya, yang diusung Fajar Ariadi yakni berjudul Digital Image Processing for Morphometric Measurements on Android-Based Local Beef Cattle.
Singkatnya, tentang pencitraan digital pada sapi potong. Penelitian ini sebenarnya output dari pendanaan MBKM dari Kementan Pasuruan yang dilakukan Fajar di Pasar Sapi Pasuruan.
“Jadi Fajar ini dapat dana dari Kementan Pasuruan. Lalu, output MBKMnya di lombakan. Jadi ini bagian dari hilirisasi,” sambungnya.
Sementara itu, Wakil Rektor III Unisma Dr Ir H Badat Muwakhid mengapresiasi prestasi tersebut. Menurutnya, pencapaian ini mampu menjadi tonggak awal bagi pencapaian lainnya. Tentu, harus diimbangi dengan belajar dan belajar agar terus berkembang.
“Dulu pemenang internasional jarang sekali, sekarang tentu bisa menjadi motivasi bagi yang lain untuk mengikuti,” terangnya.
Terlebih, saat ini semua aspek di Unisma memang diarahkan menuju internasionalisasi. Beberapa strategi itu digalakkan melalui dibentuknya komunitas-komunitas mahasiswa.
“Seperti simaya, robotika, dan sebagainya. Robotika sudah tidak lagi milik teknik mesin atau elektro tapi semua mahasiswa. Memang, mulainya kita kembangkan melalui himaprodi masing-masing. Nanti kalau sudah melebar dan digemari antar prodi baru kita jadikan komunitas mahasiswa,” imbuhnya.
Apalagi, Unisma juga telah menyiapkan beberapa apresiasi seperti bebas biaya SPP hingga uang pembinaan sesuai d3ngan kriteria pencapaian. “Kami ada SK rektor. Jadi bagi mahasiswa yang juara ada pembebasan SPP termasuk uang pembinaan sesuai kriteria. Termasuk tim dan perorangan. Nanti bisa langsung didaftarkan (prestasi) dan (apresiasi) akan diberikan di akhir semester,” tukasnya.
Menambahkan, Wakil Dekan IIi Fakultas Teknik Ir Hj Unung Lesmanah MT berharap prestasi ini dapat terus dipertahankan bahkan ditingkatkan sehingga terus membanggakan almamater Unismaa.
“Ini sangat membanggakan. Harapannya, ini bisa menulari dan memotivasi adek-adek kelasnya sehingga ketualran. Sekarang mahasiswa kan semakin kreatif, seringkali ikut perlombaan dan meraih prestasi,” tutupnya.
Reporter: Feni Yusnia
editor: jatmiko
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id