TuguMalang.id – Rektor Universitas Islam Malang (Unisma) Prof Dr H Maskuri, MSi menyebut pentingnya peningkatan kualitas SDM dan pendidikan utamanya di tingkat TK maupun RA.
“Karena TK/RA itu adalah pendidikan awal atau dasar. Maka gurunya harus lebih kuat dari sisi mindset maupun cultureset yang di bangun di lingkungan,” ujar Maskuri.

Gagasan tersebut disampaikan dalam Workshop Stimulasi Motorik Anak bertajuk ‘Clay Art Activities Learning and Joyfull Larning Berbasis IKM’ yang diinisiasi Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Fakultas Agama Islam (FAI) Unisma, Senin (27/6/2022).
Pada kegiatan yang berlangsung di Ruang Oesman Mansur Gedung Al Hanafi Lantai 3 Unisma ini, turut pula dilaksanakan Penandatanganan MoU antara Unisma dengan Himpunan Pendidik Anak Usia Dini (Himpaudi) dan Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Jawa Timur (Jatim).
Sebab itu, kegiatan ini juga melibatkan ratusan guru TK /RA di Jatim sebagai peserta.
Menurut Maskuri, Prodi PIAUD merupakan salah satu jurusan yang memiliki lompatan luar biasa. Hal itu dibuktikan dengan diperolehnya akreditasi Unggul dari sebelumnya yang terakreditasi Baik.

“Memang lompatan ini adalah semangat yang kami dengungkan. Maka, salah satu prodinya harus unggul karena ada lompatan,” terangnya.
Kegiatan yang nampak santai namun serius ini menjadi wadah untuk saling sharing terkait pengembangan model pembelajaran di TK/RA melalui pembelajaran yang kreatif, inovatif dan produktif.
Ditambahkan Maskuri, bahwa suasana workshop pendidikan TK/RA ini berbeda dari lainnya. Sebab, para guru tidak duduk di kursi, melainkan lesehan.
“Jadi gurunya tidak lagi duduk diatas kursi tapi lesehan. Karena langsung menggambar atau mempraktekkan sebuah keterampilan dari dua narasumber yang memberikan materi, yakni Dr Nirwana dari Makasar dan Dr Eko dari PIAUD Unisma,” sambungnya.

Lebih jauh, Unisma juga berkomitmen membuat situasi Prodi PIAUD agar lebih nyaman dan unggul.
“Apalagi kalau mode pendidikan di TK / RA itu kan banyak mengikuti berbagai event nasional dan internasional, maka nanti (event) akan kita konversi ke matakuliah dengan program MBKM,” imbuh Maskuri.
Hal ini seiring dengan target Unisma untuk melahirkan sarjana, magister maupun doktor yang mampu melakukan berbagai perubahan di lingkungan sekitar. Sembari tetap toleran dengan berbagi macam perbedaan yang ada.
“Tentu, itu merupakan kontirbusi Unisma pada bangsa dan negara melaalui pengenbangan SDM, karena SDM merupakan starting poin untuk perubahan dan pengembangan poradaban,” tegasnya.
Reporter: Feni Yusnia
editor: jatmiko
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id