MALANG – Universitas Islam Malang (Unisma) berkomitmen melahirkan lulusan yang unggul, berdaya saing dan berjiwa enterpreneur. Di antaranya, terwujud dengan banyaknya alumni yang sukses, khususnya dalam berwirausaha.
Termasuk Mela Nurvita Rahma, alumni Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Unisma tahun 2018 ini berhasil melahirkan inovasi berbasis bahan alami yang diolah menjadi produk kecantikan maupun kesehatan melalui brand ‘Beauty Soya’.
Menurutnya, inovasi ini bermula dari riset yang dilakukannya pada 2014 lalu. Kala itu, ia memperhatikan data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Bahwa populasi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) mencapai 2,4 juta jiwa pada 2018 dan jumlahnya terus meningkat sampai angka 500 jiwa per tahun.
“Angka ini jumlahnya terus meningkat bahkan di tahun 2021 kemarin. Dari situ saya menggandeng teman-teman Psikologi untuk melihat apa yang menjadi penyebab anak-anak ini lahir dengan kekurangan. Ternyata, salah satunya adalah nutrisi makanan hingga indikasi penggunaan skincare yang berbahaya bagi janin pada ibu hamil,” beber Mela yang pernah menjadi delegasi mahasiswa Unisma ke Korea Selatan itu.
Berbekal ilmu psikolinguistik yang dipelajarinya selama duduk di bangku kuliah, Mela memutuskan untuk membangun pondasi program edukasi agar anak-anak berkebutuhan khusus semakin memiliki ruang untuk meningkatkan kualitas dirinya di tengah masyarakat.
Salah satunya dengan memanfaatkan nutrisi kedelai sebagai komposisi produk makanan maupun kecantikan.
“Saya melihat, komoditas terbaik di Kota Malang adalah kedelai. Tapi di Kota Malang ini masyarakatnya masih memberdayakan kedelai hanya untuk pangan. Padahal inovasi pemanfaatan kedelai di luar negeri sangat tinggi,” imbuh perempuan asli Malang tersebut.
Saat ini, berbagai produk yang sudah dikembangkan di antaranya produk spa, produk diet maupun produk kecantikan yang berbahan alami dan aman bagi janin maupun ibu hamil.
Sementara itu, Rektor Unisma Prof Dr H Maskuri Msi menambahkan Mela merupakan salah satu mahasiswa berprestasi. Selain pernah menjadi delegasi ke Korea Selatan juga sempat mengajar di salah satu SMA Islam ternama di Kota Malang.
“Tapi ia justru keluar dari sana (sekolah) dan mengenbangkan usahanya yang diproduksi sendiri. Untuk itu, kami berikan apresiasi kepada alumni (Mela) yang bahkan sudah mampu merekrut tenaga kerja dan menentukan kebijakannya sendiri. Apalagi dia mengembangkan produknya dengan berbasis riset,” urai Maskuri
“Ini luar biasa, sebagai bukti nyata bahwa dimanapun alumni Unisma berada tetap memperoleh apresiasi melalui progam-program berkelanjutan dan menjadi kebanggan kami,” pungkasnya.
reporter: Feni Yusnia
editor: jatmiko