Tugumalang.id – Rangkaian acara Lead The Fest oleh Pemimpin.id pada hari pertama, Kamis (12/8/2021), menyoroti mindset pemuda Indonesia. Sejauh ini pemuda Indonesia dinilai telah memberikan kontribusi yang baik bangsanya.
Acara webinar series ke 3 tersebut menghadirkan tiga narasumber yaitu Pangeran Siahaan, CEO Asumsi.co, Akhyari Hananto, founder GNFI, dan Tyo Guritno, CEO dan founder Inspigo.id.
Adapun judul webinar yang diangkat adalah The Fundamental : Shifting Indonesian Youth Mindsets to lead Positive Changes.
Akhyari Hananto mengatakan bahwa anak muda Indonesia tersebar di seluruh Indonesia dan beragam, ada yang di desa dan di kota. Pemuda Indonesia sudah memberikan sumbangsih yang baik. Menurut The World Giving Index, tambah Akhyari, pemuda Indonesia menduduki kategori paling dermawan di dunia.
Sementara bagi Tyo Guritno anaka-anak Indonesia telah memiliki motivasi yang cukup, hanya saja bagaimana mengelola hal tersebut masih perlu dipikirkan.
“Semangat muda anak Indonesia itu tinggi, bagaimana caranya kita bisa mengatur dan mengarahkan mereka pada hal baik, kita kulik dengan problem saat ini, kita bisa menanamkan jiwa mengulik pada anak muda,” kata dia.
Seturut dengan dua pembicara sebelumnya, Pangeran Siahaan juga memiliki pandangan yang tidak jauh berbeda.
“Saat kita ngomong dalam konteks generasi yang lebih muda, spirit anak muda itu beda-beda. Jika ada pemuda yang lebih baik, itu yang bisa kita perjuangkan dengan memanfaatkan segala kesempatan,” kata dia.
Berbicara tentang apa yang perlu diperbaiki dari mindset anak muda saat ini, ada beberapa poin yang harus ditingkatkan yaitu kemampuan untuk berkompetisi, etos kerja, percaya diri, serta menghilangkan sikap nggak enakan karena hal ini dapat membuat mental block.
“Kebiasaan tendensi melihat ke dalam, sehingga takut untuk berkompetisi keluar, kita memiliki populasi yang besar, kita layak untuk keluar. Musuh terbesar kita lainnya adalah takut untuk keluar dari zona nyaman”, tambah CEO Asumsi.co tersebut.
Terkait perubahan sosial yang mestinya dinisiasi oleh anak muda, menurutnya bisa dimulai dengan perubahan kecil yang dekat. Mulai dari keseharian dan hal-hal yang disukai. Jika hal ini dilakukan secara berkelanjutan, maka dapat memberikan perubahan yang besar.
Tak hanya membangun gerakan sosial tetapi juga menjadi jembatan antara gerakan sosial. Dasar dari perubahan sosial adalah kesadaran dan rasa empati terhadap isu-isu kemasyarakatan. Anak muda biasanya tidak memilik otoritas ataupun akses, maka pentingnya untuk berkolaborasi untuk saling menutupi kekurangan dan membentuk kekuatan yang hebat.
Reporter : M Rahman
Redaktur : Herlianto. A