MALANG, Tugumalang.id – Menjadi guru di SMAN 1 Bululawang tak menghentikan Galih Zakaria (32) untuk terus menyalurkan minat dan bakatnya sebagai pemusik.
Bahkan, ia berhasil mengukir prestasi dengan memenangkan sejumlah lomba, baik di tingkat Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, hingga nasional.
Ragam prestasi ini kemudian mengantar Galih menjadi Juara I KORPRI Awards Kabupaten Malang 2023 Kategori Inspiring. Ia dinilai sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Malang yang memiliki pengabdian melampaui beban tugas dan fungsi serta menjadi teladan bagi organisasi dan sekitarnya.
Baca Juga: 889 Kecelakaan Terjadi di Kabupaten Malang Sepanjang 2023, Korban Tewas Capai 179 Orang

Sejauh ini, ia berhasil meraih gelar juara 1 dalam ajang Cipta Jingle Pemilihan Wali Kota Batu 2016, Lomba Jingle Pilkada Malang 2017, Cipta Jingle Pemilihan Bupati Bangkalan 2017, Cipta Lagu Anak Bhayangkari Polres Malang 2019.
Kemudian, Lomba Cipta Lagu Mars Kabupaten Malang 2021, Lomba Cipta Lagu Mars Bakorwil III Malang, Lomba Cipta Lagu Anak ISN Orchestra, Lomba Cover Song Badan Pusat Statisik, dan Lomba Cipta Lagu Mars Pertaabi. Ia juga memenangkan puluhan kompetisi lainnya.
Baca Juga: 52 Ribu Peserta PBID Kabupaten Malang Dialihkan ke PBIN
Kepada Tugu Malang ID, Galih mengatakan bahwa ia sudah menyukai musik sejak masih kecil. Ia kemudian menekuni musik dengan membentuk band. Ia pun meneruskan minatnya ini hingga SMA dan kuliah.

“Ketika saya memainkan musik saya bisa mengekspresikan segala keresahan hati saya. Saya menemukan bahwa diri saya memang unggul di sana setelah berproses. Akhirnya saya tekuni dan saya cukup menyukai dunia musik ini,” kata Galih saat dihubungi beberapa waktu lalu.
Ia mulai mengikuti kompetisi musik sejak SMA yang kemudian ia teruskan saat berkuliah di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Di bangku kuliah, Galih mengambil jurusan Seni Musik sesuai dengan minat dan bakatnya.
Setelah lulus kuliah, Galih bekerja sebagai guru seni budaya di SMP Negeri 5 Kepanjen. Ia juga sempat menjadi guru seni budaya di SMK Brantas Karangkates sebelum akhirnya mengajar sebagai guru seni budaya di SMAN 1 Bululawang dan diangkat sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Saat berkuliah, Galih tidak diajarkan untuk menjadi seorang guru. Apa yang ia pelajari di sana adalah murni seni. Akan tetapi, ia memilih menjadi guru agar bisa mengajarkan kembali ilmu yang ia dapat di perkuliahan.
“Saya melihat di sini (Kabupaten Malang) masih banyak tenaga guru (seni budaya) yang dibutuhkan. Saya melihat potensi saya di sana,” ujar Galih.
Selain berbagi ilmu, mengajar seni budaya juga membuat kemampuan bermusik Galih semakin terasah. Dengan mengajar, ia kembali mengingat materi yang ia pelajari di perkuliahan dan itu membantunya dalam penerapan karya musik.
“Beberapa kali apa yang saya ajarkan juga saya terapkan di karya saya, di komposisi dan aransemen. Dari itu saya mencintai profesi saya sebagai seorang guru,” kata Galih.
Selain mengikuti kompetisi atas namanya sendiri, Galih juga kerap mendampingi anak didiknya untuk mengikuti kompetisi musik. Ia merasa bangga saat anak-anak didiknya menenangkan kompetisi. Tak hanya membantu anak-anak tersebut untuk mengukir prestasi, ia juga membawa nama baik instansi tempat ia bekerja, yakni SMAN 1 Bululawang.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
Editor: Herlianto. A