Malang, Tugumalang.id – Kawasan Kayutangan Heritage terus ditata dan dipersolek Pemerintah Kota Malang. Kini, kawasan itu menjadi destinasi baru yang mampu memikat perhatian wisatawan. Pembenahan itu juga mulai memberikan dampak positif bagi geliat ekonomi UMKM milik warga setempat.
Salah satunya adalah UMKM yang memproduksi Kue Onbitjkoek atau kue khas Belanda. Kue yang kuat akan rasa rempah ini kian dilirik di kawasan Kayutangan yang dikenal banyak terdapat bangunan kolonial Belanda. Kue ini bahkan telah didapuk menjadi oleh oleh khas di Kayutangan.
Salah satu warga Kayutangan pembuat Kue Onbitjkoek bernama Diah Setyaningsih (57) mengaku bersyukur bisa menjadi bagian dari Kayutangan Heritage. Dia mengaku semakin banyak mendapat order setelah Pemkot Malang menata Kayutangan.
Dia mengaku pernah mendapat pesanan sampai ribuan kue dalam waktu sehari. Bersama warga lain yang juga memproduksi kue, dia akhirnya bisa memenuhi permintaan itu.
“Paling banyak ya ribuan, kalau rata rata sehari 200 kue yang terjual. Saya produksi kalau ada yang pesan, pembeli biasanya pesan lewat WA atau sosmed dan datang langsung,” ujarnya.

Menurutnya, pembeli kue miliknya rata rata adalah wisatawan dan masyarakat umum. Dia juga mengaku terbantu oleh PKK Kota Malang yang turut memberikan pelatihan soal pengemasan hingga branding kue buatannya.
Dia menceritakan bahwa mulanya dia hanya menjual kue basah, gorengan dan minuman dingin saat Kampoeng Heritage Kajoetangan didirikan pada 2018 lalu. Jualan itu menjadi sumber mata pencaharian utamanya dalam menyambung hidup.
Berjalannya waktu, kampung wisata ini mendapat perhatian hingga banyak yang memberikan pelatihan pengembangan UMKM dari berbagai pihak. Mulai dari Pemkot Malang, perguruan tinggi hingga pelaku UMKM yang sudah berkembang di Kota Malang.
Menurutnya, berbagai pelatihan dia ikuti mulai tahun 2019 untuk mengembangkan usahanya. Dia kemudian memberanikan diri membuat Kue Onbitjkoek dan berbagai varian kue lainnya. Pelatihan bersama PKK Kota Malang membuat usahanya kian melejit.
“Jadi setelah ikut pelatihan PKK, saya lebih berani untuk menjual. Apalagi saat itu pembelinya bukan hanya wisatawan, tapi dari koperasi sampai dinas dinas, sampai sekarang ya itu pembelinya,” ucapnya.
Kini, Diah mengaku semakin banyak mendapat orderan dari wisatawan yang datang setelah Pemkot Malang membenahi kawasan Kayutangan. Dia mengaku bersyukur apa yang dia kerjakan juga bisa memberikan dampak positif bagi warga lain.
“Kue Onbitjkoek sekarang sudah menjadi oleh oleh khas Kayutangan. Ini pembelinya sudah sampai dari Jakarta juga,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: jatmiko
Foto: