MALANG – Fakultas ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang (FEB Unisma) kembali hadirkan praktisi mengajar dalam upaya meningkatkan kualitas lulusan yang berdaya saing dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0.
Dekan FEB Unisma Nur Diana SE MSi mengatakan bahwa era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 menuntut sumberdaya manusia yang adpatif terhadap tuntutan industri yang bersifat Volatility, Uncertainty, Complexcity dan Ambiguty (VUCA).

“Untuk itu, kurikulum yang ada di FEB Unisma sebagai jantungnya untuk menghasilkan lulusan yang berdaya saing harus adaptif dan mampu menciptakan lulusan sebagaimana keunggulan dari profil lulusan yang ada di masing-masing prodi juga harus memiliki karakter 4.0,” tutur Nur Diana SE MSi saat memberi sambutan opening speech di hadapan 800 peserta Sekolan Digital Marketing Bacht 2.
Acara yang diselenggarakan atas kerja sama FEB Unisma dan asosiasi digital marketing Indonesia (DIGIMIND) itu bertempat di Gedung Pascasarjana lantai 7 KH Abdurrahman Wahid Hall.
Menurutnya, implementasi kerja sama yang diwujudkan dengan terselenggaranya digital Marketing Practitioner Class batch 2 dan Ujian Sertifikasi Kompetensi berstandar BNSP LSP Digital Marketing Indonesia diharapkan mampu menjembatani gap yang terjadi antara kebutuhan industri dengan kompetensi lulusan FEB Unisma.

Diana menyampaikan, bahwa saat ini perkembangan teknologi digital semakin berkembang pesat. Semua aspek kehidupan itu akan terimbas dengan digitalisasi. Bahkan bila melihat di era ini, tiga disrupsi yang melanda dari suatu perusahaan atau kehidupan kita, yaitu technological disruption, millennial disruption dan pandemic disruption.
Hal ini harus direspon dengan baik oleh perguruan tinggi sebagai penghasil sumberdaya manusia unggul, perusahana maupun dunia bisnis.
“Insyaallah kami meyakini mata kuliah digital marketing diampu oleh dosen dan praktisi semua mengajar sebanyak 14 kali pertemuan dalam kelas yang berbeda namun berpegang teguh pada kurikulum yang disusun yang mana memenuhi kebutuhan industri karena merupakan hasil tracer study kepada 2.000 perusahaan pengguna lulusan. Ini salah satu bentuk keseriusan FEB Unisma dalam meningkatkan skill mahasiswa agar senantiasa adaptif dan sejalan dengan karakter 4.0,“ tuturnya.

Acara dilanjutkan dengan opening ceremony Digital Marketing Practitioner Class Batch 2 yang ditandai pemukulan gong secara virtual oleh Dekan FEB Unisma, Nur Diana SE, MSI yang didampingi oleh Gusti Alendra, selaku ketua bidang partnership dan pendidikan asosiasi digital marketing Indonesia dan jajaran pimpinan FEB Unisma.
Dalam acara tersebut juga diberikan sertifikat kompetensi digital marketing oleh Dekan FEB Unisma secara simbolis kepada 10 perwakilan peserta ujian sertifikasi digital marketing yang dinyatakan kompeten.
Perlu diketahui pada acara Digital Marketing Practitioner Class dan Ujian Sertifikasi BNSP Digital Marketing Batch 1 yang dinyatakan kompeten sebanyak 510 mahasiswa semester akhir.

Gusti Alendra, selaku ketua bidang Partnership dan pendidikan asosiasi digital marketing Indonesia menjelaskan kondisi saat ini yang dialami adalah sulitnya mendapatkan pekerjaan dengan income yang layak dan beberapa profesi yang terancam hilang, sehingga sulitnya berkarir bahkan gaji tidak meningkat.
Selanjutnya, beliau memberikan gambaran tentang pertumbuhan transaksi e-Commerce di Indonesia dan menjelaskan mengenai buyer journey yaitu perjalanan pikiran, perasaan, ucapan dan tindakan seseorang dari tidak kenal, tidak tahu dan gtidak mau, menjadi kenal, banyak tahu dan mau.
Selanjutnya Gusti menjelaskan bahwa ada lima elemen digital marketing yaitu targeting, konten, distribusi, tes dan ukur dan Re Launch. Di akhir penjelasannya, dia memberikan beberapa referensi pengetahuan seputaran digital marketing untuk menambah wawasan dan pengetahuan peserta.
Reporter: Manda
Editor: Herlianto. A