MALANG – Seorang wisatawan viral usai mengunggah pengakuan bahwa dia bisa berkeliling di Kota Malang meski terpapar COVID-19. Unggahan ini bahkan mendapat respon dari Pemerintah Kota Malang hingga Polresta Malang Kota.
Akibat unggahnya, satu toko retail modern di Kota Malang ditutup usai salah satu pegawainya dinyatakan terindikasi COVID-19 setelah dilakukan tes swab antigen. Kini pemilik akun yang mengunggah pengakuan kontroversi itu telah dipanggil oleh Polresta Malang Kota agar memberikan klarifikasi.
Psikolog Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, Fuji Astutik mengatakan bahwa unggahan itu belum tentu kebenarannya. Sebab, belum ada bukti otentik bahwa dia benar benar terpapar COVID-19.
“Tapi kalau itu benar (dia terpapar COVID-19), tentu kalau seseorang jika dengan sengaja melakukan kesalahan pastinya ada motifnya,” ucapnya, Selasa (8/2/2022).
“Motifnya itu bisa saja cari perhatian, apalagi kalau anak muda. Anak muda itukan suka banget kalau dia itu mendapatkan perhatian,” imbuhnya.
Dia menilai, saat ini memang banyak sekali konten konten di media sosial yang sengaja dibuat menjadi kontroversial agar mendapatkan perhatian banyak orang.
Menurutnya, jika memang pengunggah pengakuan kontroversi itu tidak terpapar COVID-19 maka dimungkinkan dia memiliki motif mencari perhatian dari orang lain.
“Kalaupun itu benar adanya dan dia dengan sengaja, ya perlu kita lihat lagi motif sebenarnya itu apa. Jika ada perilaku seseorang yang sengaja melakukan kesalahan dan sengaja merugikan orang lain, pasti ada sesuatu yang tidak selesai dengan dirinya sendiri, ada yang tidak beres dengan dirinya,” jelasnya.
“Entah itu ada permasalahan psikologis yang belum diselesaikan. Sehingga dia merasa harus melakukan atau berbuat jahat kepada orang lain,” imbuhnya.
Fuji mengatakan, seorang melakukan sesuatu kejahatan itu salah satu faktornya yakni dia pernah menjadi korban. Sehingga pelaku tersebut melakukan pembalasan yang dilampiaskan kepada orang lain.
Dia memberikan saran jika memang seseorang menginginkan perhatian lebih dari orang lain maka hal yang perlu dilakukan salah satunya adalah menyelesaikan permasalahan yang ada di dalam diri sendiri.
“Covid-19 saat ini memang sedang trending, tapi kalau cari perhatian lewat isu ini maka itu justru akan membuat jiwa kita semakin kosong. Yang dibutuhkan bukan itu, yang perlu dilakukan itu selesaikan masalah yang ada di dalam dirimu. Kalau sudah selesai, maka orang tidak akan butuh perhatian. Saran saya dari pada cari perhatian orang lain, mending selesaikan permasalahan diri sendiri,” tutupnya.
Reporter: M Sholeh
editor:jatmiko