MALANG – Fellowship Jurnalisme Pendidikan Batch 2 yang digagas Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP) dan didukung PT Paragon Technology and Innovation, kembali dilaksanakan pada Rabu (21/07/2021) melalui Zoom Meeting.
Dalam kegiatan tersebut hadir CEO PT Paragon Technology and Innovation, Salman Subakat, yang juga akan mengisi materi terakhir ‘membangun ekosistem pendidikan berbasis spirit inovasi untuk Indonesia yang lebih baik.’
Hadir juga wartawan senior sekaligus Direktur Pelaksana GWPP dan Pimred tugujatim.id, Nurcholis MA Basyari. Selain itu juga para mentor seperti M Nasir, Haryo Prasetyo, Frans Surdiasis, dan Tri J Sukaryana.
Salman mengatakan jika cara untuk membangun ekosistem pendidikan yang inovatif caranya cukup simpel.
“Sebenarnya ekosistem itu simpel dan tidak perlu di desain, tapi ekosistem itu akan sebagus peserta ekosistemnya. Kalau ekosistem masyarakat mungkin ekosistem kota. Misalnya juga ekosistem pantai ya sebagus kesehatan pantai itu seperti rumput laut yang bagus dan harus seimbang,” terangnya.
Ia juga memberi contoh ekosistem yang dibutuhkan untuk membangun Litbang (Penelitian dan Pengembangan) agar lebih inovatif.
“Ini katena tidak kita rawat sebagai sebuah ekosistem. Jadi, ada ekosistem yang namanya Litbang dimana ada orangnya, perlu adanya media, perlu proaktif dari masyarakat memberi feedback, perlu akademisi aktif, perlu ada hubungannya ekosistem ini ke kampus, dan perlu jadi tugas akhir,” tuturnya.
Ia juga mengatakan manusia juga bisa menjadi platform ekosistem di alam.
“Manusia kalau mau jadi platform ekosistem masuk ke alam ya harus bisa bangun kelestarian. Misalnya kalau pencinta alam masuk ke gunung jangan meninggalkan apa-apa kecuali jejak, dan jangan membawa apa-apa kecuali kenangan,” bebernya.
Terakhir, Salman memberikan satu kunci sukses untuk membangun suatu ekosistem, yaitu kolektif jenius.
“Yang membangun ekosistem sendiri mulai dari semangat gotong royong atau bisa disebut Kolektif Jenius bahasa kerennya. Atau menyatukan para ahli di bidangnya masing-masing, tinggal digabung-gabungkan,” pungkasnya.
Reporter : Rizal Adhi Pratama
Redaktur : Sujatmiko